Lihat ke Halaman Asli

Achmad Saifullah Syahid

TERVERIFIKASI

Penulis

Rindu yang Sederhana

Diperbarui: 22 September 2016   17:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://2.bp.blogspot.com/

Kau bilang rindumu satu rupa
Tanpa wajah menor
Sederhana saja
Seperti api memanggil air

"Tidakkah hatimu panas dibakar rindu dendam?" perempuan bertanya di ujung senja

Burung pulang ke sarang
Senja selalu murung untuk dikenang
Cakrawala menelan bayang-bayang

"Pada pantai berkarang tidakkah Kau meraba pedih runcing hatiku yang bolong, oleh rongga kosong?"

Gunung karang angkuh memeluk ombak
Tapi ia sepi termangu setiap hari
Jadi tontonan langit yang tak kalah bisu

"Di bentangan samudera ini mengapa Kau tanam kakiku hingga dasar lautan?"

Menjadi saksi pulang pergi matahari
Dengan hati merintih-rintih
Demi penantian hingga mati

"Kemana perahu hendak berlabuh sedangkan ombak lautan tak setenang permukaan danau?"

Rindu yang katanya sederhana
Mengapa jadi begini perih

Jagalan 220916




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline