Lihat ke Halaman Asli

Achmad Saifullah Syahid

TERVERIFIKASI

Penulis

Dunia Maya, Sampai Kapan Kita Menyebutnya Maya?

Diperbarui: 17 Agustus 2016   17:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia Maya | Ilustrasi: http://www.bekasiurbancity.com/dunia-maya-yang-kian-menyerupai-dunia-nyata/

“Tumben nongol,” kata saya kepada seorang teman yang lama tidak bertemu karena komunikasi kami cukup melalui obrolan chat.

“Kalau tidak nongol dicari. Begitu sudah nongol, ditumben-tumbenkan!”

Saya tertawa. “Tumben nongol begitu saja. Biasanya kirim kabar dulu,”

“HP saya amoh. Kata tukang service, Hpnya bootloop.”

“Apa itu?”

Mboh ra ngerti aku. Pokoknya HP begitu menyala, mati lagi, menyala lagi, mati lagi!”

“Enak itu, bisa mati hidup berulang kali.”

Kawan saya tambah bersungut-sungut. “Tidak begitu. Mati hidup, mati hidup, mati berulang kali untuk hidup lagi tepat untuk memenuhi keinginan manusia. Cita-cita hampir semua manusia adalah kalau perlu tidak usah ada mati. Hidup selamanya. Kalaupun ada kematian hendaknya ada kehidupan. Itupun kehidupan dunia saja bukan kehidupan akhirat.”

“Soal HP bootloop jadi begitu panjang pembahasannya?”

“Kamu jangan memancing saya terus. Lagi jengkel ini!”

“Jengkel kenapa?”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline