Lihat ke Halaman Asli

Achmad Saifullah Syahid

TERVERIFIKASI

Penulis

Nasehat Isa

Diperbarui: 9 Juli 2016   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: karangsemi.wordpress.com

Bumi dan langit satu dalam cipratan butir meraksasa semesta raya. Aku apalagi, secuil dzarah diantara barisan huruf kitab suci.

Aku berburu hewan kebebasan. Yang aku temukan justru tembok-tembok batasan. Aku menjaring kemerdekaan. Yang aku genggam tak lebih kesadaran menjalani aturan.

Cakrawala tanpa tepi, itulah energi melenakan diri. Melesat bagai bayangan kaki sendiri. Hilang misteri dihadang kematian yang gegirisi

Langit dan bumi bukan kemarin dan esok hari. Keduanya satu-menyatu di ruang waktu: disini sekarang ini.

Tiga nafas nasehat dari Isa merasuki kalbu. "Nafasmu kemarin tak bisa engkau rebut kembali. Nafasmu semenit lagi oh siapa menjamin milik diri. Engkau dan nafasmu adalah langit dan bumi - esok dan kemarin adalah saat ini. Di ruang kesadaran yang tak beranjak pergi."

Baiklah, cemas dan sedih mainan bocah-bocah di sawah. Butiran padi menjadi rebutan nafsu serakah. Aku petik kembang turi yang sudah merekah. Aku persembahkan untukmu wahai langit dan bumi yang menyatu di relung hati.

Jagalan 09 07 16




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline