Lihat ke Halaman Asli

Polemik Kenaikan Harga BBM

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melawan Lupa, Mengingat Sejarah
PDIP spealis kenaikan harga BBM ??

Maret 2002, Megawati menaikkan harga BBM dari Rp 1.450  menjadi Rp 1.550 per liter.
Awal Januari 2003, Megawati kembali menaikkan harga BBM menjadi Rp 1.810 per liter

Dan Ketika,
Selama dua periode kepemimpinan, Presiden SBY
tiga kali menaikkan harga BBM dan tiga kali menurunkan harga BBM.

Maret 2005, harga BBM menjadi Rp 2.400 per liter.
Oktober 2005, harga BBM kembali naik menjadi Rp 4.500 per liter
Mei 2008, harga BBM menjadi Rp 6.000 per liter pada

Penghujung 2008 menjelang Pemilu 2009, harga BBM turun menjadi Rp 5.500 per liter.
Desember 2008, harga BBM turun lagi menjadi Rp 5.000 per liter
Januari 2009, harga BBM menjadi Rp 4.500 per liter

Dan Ketika PDIP menjadi oposisi pemerintah, Fraksi PDIP paling getol menolak kebijakan menaikkan harga BBM ketika Pemerintah hendak menaikkan harga BBM

Dan Ketika PDIP kembali duduk di kursi pemerintahan bersama Jokowi-nya. Bagaimana sikap PDIP menghadapi tekanan untuk mengurangi subsidi BBM?

Ketika menaikkan harga BBM, Pemerintahan era SBY menyiasatinya dengan kebijakan Kompensasi BBM untuk rakyat tidak mampu.

Bagaimana dengan PDIP beserta koalisinya?
Bagaimana sepak terjang Jokowi mengatasi hal ini? Jokowi adalah Kita? Kita siapa? Kita semua rakyat dan Jokowi lahir dari rakyat?

Menarik kita tunggu kebijakan Jokowi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline