Kebanyakan orang mengatakan mereka mencintai sepak bola karena dua hal.
Pertama, mereka menonton secara langsung sebuah pertandingan dan terkesima dengan atmosfernya, dan yang kedua mereka pernah menjadi sang pemain sehingga mereka paham permainannya.
Akan tetapi, saya justru jatuh cinta terhadap olahraga dengan cara yang aneh, yakni dari membaca data statistiknya.
Keanehan ini bermula di tahun 2008. Saat itu sedang ramai-ramainya ajang Piala Eropa 2008 akan berlangsung. Banyak media yang meliput ajang tersebut, salah satunya ialah koran Jawa Pos yang menjadi langganan ayah saya.
Ketika itu, saya yang masih belum terlalu mengerti tentang sepak bola tertarik perhatiannya dengan satu bundel bertajuk SPORTIVO.
Bundelan yang dikhususkan untuk membahas olahraga ini kala itu tampak penuh dengan bendera negara-negara yang ikut serta dalam ajang piala Eropa 2008.
Awalnya mungkin saya hanya berniat menjadikan bundelan tersebut sebagai ajang tebak-tebakan bendeera negara, akan tetapi lama kelamaan saya mulai melihat bagian lain dari bundelan tersebut.
Saya mulai melihat tabel informasi berkaitan dengan piala Eropa. Saat itu saya mulai menikmati sepak bola di atas kertas.
Saya mulai menikmati menunggu di pagi hari sebelum berangkat sekolah untuk melihat hasil pertandingan malam sebelumnya, jadwal pertandingan malam mendatang, siapa pencetak gol terbanyak, hingga mengamati klasemen siapa yang harus turun peringkat dan siapa yang berhasil naik.
Tak berhenti sampai di situ, saya perlahan mulai membaca apa yang dibahas di tiap bundel SPORTIVO. Saya mulai belajar memprediksi hasil akhir pertandingan yang akan berjalan dengan melihat rekor pertemuan kedua tim sebelumnya serta bagaimana performa kedua tim di beberapa laga sebelum mereka bertemu.
Saya juga mulai menemukan kesenangan tersendiri melihat bursa taruhan pertandingan yang ditampilkan. Meskipun tidak pernah bertaruh, ada rasa senang tersendiri kalau saya berhasil memprediksi pemenang pertandingan dengan tepat.