Lihat ke Halaman Asli

Achmad Irfan

KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam)

Penduduk Dunia Mencapai 8 Miliar, Apakah Berdampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi di Indonesia?

Diperbarui: 20 November 2022   12:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Jumlah Penduduk Dunia yang mencapai 8 miliar (Dok: SHUTTERSTOCK /ARTHIMEDES)

Siklus hidup Manusia pada hakekatnya adalah setelah beranjak dewasa dan menikah pasti ingin mempunyai keturunan atau anak, masing-masing manusia mempunyai hak asasi tentang berapa anak yang diinginkan serta berapa  jumlah maksimal anak. 

Penduduk dunia per Selasa, 15 November 2022 mencapai 8 miliar manusia, demikian proyeksi laporan berjudul Prospek Populasi Dunia 2022 yang dirilis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Indonesia termasuk negara yang mempunyai penduduk terbanyak di dunia, Indonesia berada di urutan keempat, setelah Republik Rakyat China, India dan Amerika Serikat. 

Kemendagri melalui Direktorat Jenderal Dukcapil baru saja merilis Data Kependudukan Semester II Tahun 2021 tanggal 30 Desember 2022. Isinya, diketahui jumlah penduduk Indonesia adalah 273.879.750 jiwa. 

Pertambahan penduduk yang signifikan di Indonesia sebenarnya hal yang wajar, mengingat luas wilayah Indonesia yang cukup luas dari Sabang sampai Merauke, tinggal bagaimana cara kita menyikapinya dan bagaimana sudut pandang dan solusi untuk mengatasi problematika dampak sosial dan ekonomi. 

Indonesia sendiri mempunyai strategi dan langkah untuk menurunkan angka kelahiran akibat lonjakan pertambahan penduduk Indonesia yang cukup signifikan melalui program Keluarga Berencana atau sering di sebut dengan KB. 

Pogram KB di indonesia Organisasi keluarga berencana dimulai dari pembentukan Perkumpulan Keluarga Berencana pada tanggal 23 Desember 1957 di gedung Ikatan Dokter Indonesia. 

Tujuan utama KB adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga serta masyarakat pada umumnya. Dengan berhasilnya pelaksanaan KB diharapkan angka kelahiran dapat diturunkan. 

Sehingga tingkat kecepatan perkembangan penduduk tidak melebihi kemampuan kenaikan produktif. Program KB ini bertujuan baik demi kesehatan ibu dan anak serta kesejahteraannya, tetapi semua itu kembali lagi kepada individu masyarakat itu sendiri, yang mempunyai perspektif berbeda-beda. 

Kalu kita melihat orang tua kita terdahulu mengatakan bahwa banyak anak maka akan banyak rezekinya, mungkin maksudnya adalah jika kita mempunyai anak banyak maka pada saat  nanti orang tua sudah memasuki waky usia senja nantinya banyak yang mengurusi dan merawatnya. 

Hak asasi setiap manusia dalam mempunyai anak dalam jumlah berapapun di zaman yang serba modern sekarang ini, harus di pikiran juga konsekuensinya, khususnya mengenai pendapatan keuangan masing-masing keluarga  yang berbeda. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline