Pertandingan Sepak Bola Liga 1, antara Arema Malang vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10), berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Persebaya. Tentunya ini memang duel bergengsi, derby Jawa Timur, emosi pemain dan suporter akan tersulut dan naik apabila tim kesayangannya kalah.
Berdasarkan informasi dari dinas kesehatan Kabupaten/Kota, jumlah korban meninggal akibat tragedi berdarah tersebut sebanyak 125 orang. Penyebab Tragedi berdarah, menurut informasi dari Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta, menjelaskan "Para penonton turun ke lapangan, dan berusaha mencari pemain untuk menanyakan kenapa bisa kalah atau melampiaskan, terjadi penumpukan, di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas kekurangan oksigen," ujar Nico, saat memberikan keterangan di Mapolres Malang, Minggu (2/10).
Ribuan suporter Arema Malang merangsek masuk ke dalam lapangan berdesakan dan terjadi penumpukan, polisi mencoba mencegah secara himbauan dan persuasif kepada suporter Arema tetapi tidak berhasil.
"Tragedi berdarah ini jangan sampai terulang kembali, tentunya ini mencoreng persepakbolaan Indonesia, pentingnya edukasi dan etika suporter sebelum menonton pertandingan agar penoton tertib dan teratur apapun hasil pertandingannya,," ujar penulis.
Tragedi Kanjuruhan ini merupakan tugas bersama antara Kemenpora, PSSI, Klub, Kepolisian, termasuk suporter agar berkoordinasi dengan baik dan mencegah agar tragedi berdarah ini jangan sampai terulang kembali.
Indonesia bisa terancam terkena sanksi dari FIFA akibat tragedi Kanjuruhan ini, apalagi Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, pada tanggal 20 Mei sampai 11 Juni 2023 mendatang.
Kita doakan semoga keluarga Korban yang meninggal diberi ketabahan dan kesabaran, korban yang masih dirawat di beri kesehatan, serta seluruh insan persepakbolaan di Indonesia bisa lebih tertib dan teratur untuk sepak bola Indonesia yang lebih baik lagi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI