Lihat ke Halaman Asli

Achmad Irfan

KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam)

5 Pertanyaan untuk PBB, Bagaimana Nasib Anak-anak Korban Perang?

Diperbarui: 11 September 2022   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Kompas.Com

Kondisi akibat serangan di beberapa negara yang sudah Konflik, mengakibatkan banyaknya anak-anak korban perang yang terlantar. Sebagian besar negara-negara konflik berada di kawasan timur tengah dan beberapa di Eropa, yaitu Palestina,Suriah,Yaman, Rusia, Ukraina,Afganistan dan beberapa negara  lainnya.  

PBB sebagai simbol perdamaian dunia, mempunyai  beberapa organisasi yang bisa berkontribusi langsung untuk anak-anak korban perang seperti WHO, UNESCO,UNICEF, FAO. Adapun 5 pertanyaan penulis untuk PBB, tentang kesehatan dan pendidikan anak-anak korban perang sebagai berikut :

1. Sejauh mana peranan WHO (World Health Organization) , jumlah tenaga medis, sarana dan perlengkapan alat kesehatan?. Anak-anak korban perang, membutuhkan perawatan medis baik secara fisik maupun psikologis.

2. Bagaimana peranan FAO (Food and Agriculture Organization) terhadap asupan gizi anak-anak korbang perang?. Anak-anak korban pernah juga membutuhkan asupan gizi yang cukup, mengingat selama dalam situasi perang anak-anak makan dan minum seadanya.

3. Apa upaya UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) mengenai pendidikan anak korban perang?. Selama perang aktivitas pendidikan anak-anak korban perang  pasti terhenti, dibutuhkan sarana dan prasarana untuk pendidikan  anak-anak korban perang.

4. Bagaimana pengeloaan dana UNICEF (United Nations Children's Fund) untuk anak-anak korban perang?. Pengelolaan dana sangat penting untuk membiayai kehidupan dan pendidikan anak-anak korban perang.

5. Sudah sejauh mana peran dari negara lain untuk anak-anak korban perang?. Tentunya kita tidak hanya mengandalkan PBB untuk abak-anak korban perang, diperlukan juga uluran tangan dari masyarakat dunia.

"PBB dan masyarakat dunia harus serius menanggapi anak-anak korban perang, walau bagaimanapun anak-anak korban perang berhak untuk mendapatkan kesehatan dan pendidikan serta  yang layak", ujar penulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline