Tepat hari ini 2 September 2022, merupakan hari kelapa sedunia. Ini tentunya jadi momentum Indonesia yang beriklim tropis untuk menangkap peluang untuk meningkatkan ekspor kelapa ke luar negeri.
Buah kelapa ini mempunyai olahan kelapa dalam berbagai jenis dan ragam yaitu, minyak kelapa, kelapa parut kering, arang tempurung kelapa, serat serabut kelapa, gula kelapa, dan aneka olahan kelapa lainnya.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) nilai ekspor minyak kelapa sawit senilai USD 9,6 miliar sejak januari sampai Mei 2022 dengan volume 6.8 juta ton.
Untuk olahan kelapa parut kering hingga akhir tahun 2022, ekspor Indonesia ke Bulgaria sebesar USD 1,5 juta dengan estimasi volume 600-1.000 ton.
Sedangkan untuk ekspor briket arang kelapa rata-rata mencapai 30.000 ton per bulan dengan nilai devisa Rp. 7 Triliun.
Produk gula kelapa juga ikut menyumbangkan devisa, pada tahun 2021 nilai ekspor gula kelapa ke Spanyol senilai 1 juta Euro atau Rp. 16 miliar.
Serat serabut kelapa juga tidak mau kalah, ekspor serat serabut kelapa tahun 2022 sebanyak 75 ton cocofiber senilai USD 22.500.
Nilai ekspor produk olahan kelapa yang menyumbang devisa negara ini tidak luput dari keringat dan kerja keras petani dan buruh kelapa, karena berkat keringat serta kerja keras petani kelapa inilah pundi-pundi rupiah mengalir deras.
Untuk Owner atau CEO dari perusahaan produk olahan kelapa, diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaannya serta bekerjasama dengan stakeholder agar semua pihak bisa saling bersinergi.
Sehingga mempunyai kualitas produk olahahan kelapa yang baik. CEO produk olahan kelapa juga harus lebih memperhatikan upah atau gaji petani dan buruh kelapa yang layak.