Lihat ke Halaman Asli

Achmad Humaidy

Blogger -- Challenger -- Entertainer

Film Persepsi yang Mempersilakan Penonton Berasumsi

Diperbarui: 19 Agustus 2021   23:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Poster Film Persepsi (dok. Bioskop Online)

"Semua yang tersentuh cahaya, kuasa saya!"

Film Persepsi layak masuk dalam deretan film Indonesia bergenre thriller karena suasana yang menegangkan. Setiap adegan bisa ditonton melalui platform daring Bioskop Online sejak 11 Juni 2021 lalu sampai saat ini. Bagi Kompasianer yang tak berani nonton sendirian, ajak keluarga atau temanmu juga ya!

Konon Film Persepsi sudah syuting sejak 2016 silam, tapi baru bisa tayang tahun ini dimasa pandemi. Menonton film yang diproduseri Zaskia Sungkar dan Eddy Sutrisno ini bagai melihat gimmick diacara televisi. Hanya saja color grading dalam film sengaja dibuat dark atau gelap untuk mengisahkan sesuatu yang mengerikan.

Cerita diawali dari sosok ilusionis tenar, Rufus Black (Arifin Putra) yang terlibat dalam acara reality show berhadiah miliaran rupiah. Ada empat anak muda dari latar berbeda yang merasa tertantang ikut serta acara itu. Sebut saja Lingga Abraham (Irwansyah), Laila Hart (Hannah Al Rashid), Andrea Risma (Nadine Alexandra), dan Michael Baldin (Nino Fernandez).

Mereka harus bertahan hidup selama lima hari di sebuah rumah mewah. Tapi, didalam rumah itu pernah terjadi pembunuhan keji yang menewaskan para penghuninya. Korban pembunuhan berasal dari keluarga Lewis Ford (Cornelia Sunny, Nana Mirdad, dan Marthino Lio)  yang muncul dan penuh teka-teki, apa memang penampakan itu realita atau hanya sekadar persepsi semata.

Tantangan mendapat cuan tak mudah. Mereka harus melewati gangguan atau kejadian aneh yang menguras emosi dan mempertaruhkan kondisi psikis masing-masing. Ada diantara mereka yang tidak betah. Padahal, siapa yang bisa mengendalikan persepinya tentu bakal bawa pulang hadiah. Akankah diantara mereka ada yang berhasil?

"Semua yang terjadi di rumah itu hanya dari cerita atau sesuatu yang kita percayai dan kita terima"

Ide cerita Film Persepsi terbilang menarik sebab tak pernah diangkat dalam ranah perfilman Indonesia. Ide ini mengingatkan penulis pada acara reality show favorit seperti Penghuni Terakhir dan Big Brother Indonesia. Bedanya, kejadian-kejadian ganjil pada film Persepsi bertaruh dengan nyawa.

Latar cerita dibuat dalam konsep acara reality show untuk cari cuan dan masing-masing peserta punya motivasi mendapat hadiah demi anak-anaknya. Mereka berbeda pendapat dan merasa paling benar serta tidak mau mendengarkan satu sama lain. Mereka harus mengkhawatirkan diri sendiri karena diantaranya masih ada yang tidak percaya Tuhan maupun kekuatan doa.

Pembangunan karakter dalam setiap pemeran memberi impresi yang kuat dalam menunjukkan persepsi dan sikapnya masing-masing. Para pemeran bertahan dengan konsistensi karakternya, meski dalam dialog juga ada yang keteteran. Seperti saat Michael harus bercakap dengan sebutan "saya-kamu" atau "gue-lue"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline