Lihat ke Halaman Asli

Achmad Humaidy

Blogger -- Challenger -- Entertainer

Tradisi BukBer dengan Kenikmatan Hakiki

Diperbarui: 20 Mei 2018   00:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.hisbah.net

BukBer biasanya sudah direncanakan melalui media sosial atau instant messaging sebelum bulan Ramadhan tiba. Tapi, mungkin saja kalau BukBer itu bisa jadi sebatas wacana karena kesibukan masing-masing. Apalagi jika momennya belum bisa menyatukan tanggal dan tempat yang pas. Padahal BukBer bisa menjadi ajang reuni setelah lama tak berjumpa di kehidupan nyata.

Yuk, kita BukBer!

Kapan nih rencananya?

Pertanyaan itu biasanya ramai saat pra bukber. Tim panitia atau inisiator langsung membuat agenda kapan dan di mana BukBer akan diadakan. Tahapan yang paling sulit dan penuh tantangan karena begitu banyak ide dari berbagai kepala yang mengajukan pendapat. Faktor komunikasi dibutuhkan sampai mendapat tanggal yang klop. Jangan kelamaan yaa menentukan hal sepele itu nanti Ramadhannya keburu selesai. Jadi gagal BukBer deh.

Nah, BukBer sering diadakan pada minggu kedua dan ketiga bulan Ramadhan karena di minggu pertama kita lebih mengutamakan untuk buka puasa di rumah bersama keluarga. Undangan untuk datang BukBer langsung membanjiri grup chat di waktu tersebut. Kita pun harus siap membalas untuk konfirmasi keikutsertaan agar bisa berpartisipasi.

Setelah ada ketetapan, biasanya respon mulai berdatangan. Berbagai alasan mulai dikemukakan seperti bentrok dengan jadwal BukBer di kelompok lain, harus lembur melaksanakan pekerjaan, tempat kejauhan, bahkan ada yang bilang masih bokek karena THR belum terlihat hilalnya. Mau tidak mau eksekusi sampai hari yang ditentukan pun terganggu.

Sebenarnya coba kita berpikir jernih karena BukBer itu yang penting kebersamaannya. Maka, mereka yang datang BukBer termasuk orang-orang pilihan. Mereka punya komitmen untuk mensukseskan BukBer yang telah direncanakan.

Lalu, biasanya acara BukBer apa saja?

Secara umum semua acara BukBer sama. Datang, berbincang, buka puasa bersama, berfoto bareng, dan pulang. Untuk kedatangan biasanya ada yang ngaret dan  ada juga yang on time. Kalau berbicang sih cuma untuk killing time saja sambil menunggu beduk dipukul. Bahkan dibeberapa resto juga sudah disiapkan permainan yang bisa dimanfaatkan untuk menanti kumandang azan maghrib.

Berarti, acara inti BukBer dimanapun pasti sama yaitu makan takjil bersama. Semua peserta langsung  menyantap makanan yang disajikan. Walau rasanya kadang hambar, tempatnya terlalu sesak, atau kondisi resto yang waiting list seolah tidak jadi masalah. Esensi BukBer itu akan tetap terasa karena ada nikmat kebersamaan didalamnya.

Jika penganan sudah habis, lanjut dengan sesi foto bareng. Kapan lagi bisa saling bertemu dan mengabadikan momen seru. Kadang sesi foto ini juga bisa membuat memori smartphone kita terasa penuh. Makanya gadget kamu harus dipersiapkan juga untuk merekam momen swafoto atau wefie supaya puas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline