Festival ini menjadi sebuah festival tahunan yang diadakan oleh Kolektif dengan menghadirkan booth-booth sajian lezat yang menyediakan beragam menu makanan sambil menikmati pemutaran film dan pertunjukan musik. Di tahun keempat ini, aku berkesempatan hadir pada festival yang diadakan di Goethe Institute, hari Sabtu, 4 Maret 2017 lalu.
Hanya dengan membawa donasi sebesar IDR 200.000 sebagai pengganti tiket masuk, kita bisa nikmati festival ini seharian penuh. Penyelenggaraan festival tahun ini terbilang lebih fokus karena diadakanhanya satu hari saja, meskipun sesi pemutaran film-film pendek di tahun ini ditiadakan. Aku pun sedikit kecewa karena sesi ini dihapuskan.
Dari semua agenda dalam festival tahun ini. Aku paling menikmati saat menonton tiga film terpilih yang ditayangkan dalam festival tahunan ini. Film terpilih biasanya belum beredar dipasaran karena terlebih dahulu diikutkan ke berbagai festival penghargaan skala internasional.
Film pertama TURAH, sebuah film panjang perdana yang digarap oleh Wicaksono Wisnu Legowo dan diproduseri oleh Ifa Isfansyah. Film TURAH sudah mengantongi beberapa penghargaan Special Mention Asian Feature di Singapore International Film Festival 2016 dan juga GEBER & NETPACAwards di Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2016.
Selain itu, ada juga film APPRENTICE karya sutradara asal Singapura, Boo Junfeng. Film ini merupakan Official Selection Un Certain Regard –Cannes Film Festival 2016.
Film terakhir yang diputar merupakan karya film sineas lokal, yaitu film panjang perdana berjudul Ziarah karya BW Purbanegara. Film ini juga sudah mendapat penghargaan di Salamindanaw Asian Film Festival 2016 sebagai Best Asian Feature.
Untuk melengkapi festival di panggung musik, tampil Pandai Besi yang merilis single terbaru mereka di tahun 2017 ini. Musisi ini terbentuk sebagai grup kolektif dari band Efek Rumah Kaca. Pandai Besi memulai debut sejak tahun 2013 dengan albumnya Daur Baur. Pandai Besi juga meraih predikat Album Lokal Terbaik versi majalah Tempo di tahun 2013. Penampilan Pandai Besi yang menyapa pecinta musik indie begitu melarutkan malam para penonton untuk ikut berdendang.
Selama acara berlangsung, menu kuliner lezat dari Lapak Makan Sineas juga menemani pengunjung. Ada Mie Ayam Kecombrang dari Lola Amaria (aktris & sutradara), Panggang Bro dari Batara Goempar (sinematografer) dan Lumpia Semarang dari Aline Jusria (editor).
Tiga komponen film, musik dan makanan tersebut telah hadir bersamaan untuk dinikmati seluruh generasi yang memberi inspirasi dalam festival ini. Tampak diantara para pengunjung, pasangan sineas Riri Riza dan Mira Lesmana juga turut menikmati acara festival film, musik, makan tahun ini.
Jangan lupa datang untuk tahun berikutnya yaa, guys*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H