Lihat ke Halaman Asli

Achmad Humaidy

Blogger -- Challenger -- Entertainer

Ngeblog itu Sama dengan Ngebuat Film, Kok Bisa?

Diperbarui: 5 Februari 2017   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi Pribadi*

Film merupakan salah satu pilar bangunan estetika kekinian selain media massa lainnya. Melalui film, prinsip dan nilai estetika, teori dan keyakinan kebudayaan postmodern tampil secara utuh sekaligus memikat. Melalui film, prinsip-prinsip kebudayaan postmodern dapat dibaca dengan mudah.

Melalui film pula paradigma kebudayaan postmodern ditebar ke seluruh penjuru dunia. Sebagai produk budaya massa, film merangkum dalam dirinya kemampuan menjelajah setiap sudut dan ruang yang ada, menciptakan ruang estetika seni tersendiri dan menanamkan berbagai nilai dan pandangan hidup. Film adalah komoditi, seni dan sekaligus ideologi.

Begitu juga dengan menjadi seorang Blogger. Setiap orang bisa menulis karena semua orang punya kisah masing-masing. Menulis memang sudah diajarkan sejak kita mengenyam pendidikan sekolah dasar (SD).

Sebelum menulis, kita sudah dilatih untuk membaca. Maka, jika membaca dan menulis kita lakukan dengan intens niscaya wawasan kita pun akan terbuka dengan luas. Apalagi saat Kompasianer menulis di blog. Melalui tulisan yang kita buat bisa tersebar viral ke seluruh penjuru dunia. Tulisan yang dibuat seorang blogger pun bisa menjelajah bidang kehidupan apa saja. Blogger pun berperan menjadi komoditi, seni, sekaligus ideologi terkini.

Ketika menonton film penonton seakan-akan dapat menembus ruang dan waktu yang dapat menceritakan kehidupan dan bahkan dapat mempengaruhi audiens. Maka, ketika mengunjungi sebuah blog, pengunjung seolah dapat masuk ke dalam ruang lingkup kehidupan keseharian seorang blogger yang telah menceritakan pengalaman dan liputan terhadap suatu hal atau peristiwa yang dapat mempengaruhi pembaca.

Dahulu, blog hanya dibuat sebagai buku harian digital. Keberadaan blog saat ini justru bertransformasi menjadi berbagai jenis dan fungsi. Ada blog dengan domain gratis seperti yang disediakan Blogspot dan Wordpress untuk pemanfaatan sebagai personal blog atau blog bidang tertentu sesuai minat blogger terhadap sesuatu.

Ada juga blog keroyokan dengan format jejaring atau media sosial dengan mengambil sisi citizen journalism, citizen reporter, liputan blogger reporter seperti Kompasiana, Blog Detik, Good News Form Indonesia (GNFI), Zetta Media (Trivia.id), UC WeMedia, Selasar, Kumparan, Khas Kita, Gadget Squad, dan masih banyak lagi platform online lain yang memberikan ruang tersendiri bagi para penulis atau pembuat content digital sebagai kontributor dalam mengaktualisasikan dirinya.

Dari sekian banyak penjelasan tentang peran Blogger, aku mengindikasi bahwa proses penciptaan karya kreatif seorang blogger sama dengan proses penciptaan karya kreatif seorang pembuat film. Berikut 3 peran proses pembuatan film. Semua terdiri dari 3 tahapan, pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Simak ulasannya. 

1. Pra Produksi

Untuk membuat film, pada tahapan ini semua tim akan melakukan analisa terhadap skenario (membuat konsep rencana induk dari segi teknis, artistik, dramatis bagi penjelmaan skenario menjadi penuturan sinematik), menetukan pemilihan lokasi syuting (hunting), menjabarkan konsep penyutradaraan dalam bentuk director shot, dan meneliti serta memberikan keputusan atas penyediaan sarana teknis yang akan digunakan termasuk studio suara dalam editing nanti.

Maka, untuk membuat content blog, pada tahapan ini para blogger mencari referensi tulisan. Tak hanya melalui studi literasi. Mereka juga biasa mendatangi suatu event untuk mengadakan liputan atau sekedar riset sambil jalan-jalan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline