Lihat ke Halaman Asli

Belajar Dari Dinosaurus

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Pak, Komputernya dimatiin enggak ?”, sahut anak ku. “Oh, enggak, enggak usah ! “ terkejut saya dari lamunan.
“kalian lebih baik tidur karena sudah malam, besok khan kalian harus sekolah”, saya timpali. Kedua anak yang lucu itupun lari berebut ke kamarnya.
CD ROM WALKING with DINOSAURUS dengan episode punahnya suatu dinasti, baru saja kami nikmati, kami sangat menyukai serial ini, entah sudah berapa kali kami memutar ulang film iini. Bersama dengan anak - anak , kami sering mendiskusikan isi film ini, tapi entah mengapa untuk kali ini saya benar-benar lebih menikmati suguhan episode ke enam dari seluruh serial yang kami miliki .
Terpikir olehku, mengapa dinosaurus yang begitu besar dan kuat dapat punah dari muka bumi. Dengan tidak mengabaikan kehendak Yang Maha Kuasa sebagai penciptanya, tentunya kepunahan dinosaurus seharusnya bisa menjadi bahan pelajaran bagi kita semua.
Selang beberapa hari dari ketermenungan saya pada serial Walking With Dinosaurus. Secara kebetulan atasan saya di kantor mengajak berdiskusi tentang punahnya hewan penguasa jagat bumi selama puluhan juta tahun tersebut. Beliau menganalogikan dinosaurus dengan perusahaan. Pada akhir diskusi kami sepakat bahwa perusahan yang tumbuh menjadi sangat besar tidak akan mustahil menjadi ambruk sebagaimana halnya dinosaurus yang gagah.
Mengapa dinosaurus bisa punah?, itulah inti permasalahnnya.
Dinosaurus telah mengisi drama kehidupan di bumi selama puluhan juta tahun dan selama puluhan juta tahun pula dia menjadi penguasa muka bumi ini. Berbagai jenis dinosaurus yang hidup diantaranya : Tyranosaurus, Ankylosaurus dsbnya.
Dinosaurus memiliki bobot tubuh cukup fenomenal yaitu di atas 3 ton, sementara panjang tubuh dari kepala hingga ujung ekor berkisar puluhan meter. Panjangnya leher dinosaurus diimbangi dengan panjangnya ekor. Bentuk tubuh yang panjang dengan bobot yang sangat berat dan kaki yang cenderung kecil mengakibatkan gerakan dinosaurus cenderung lamban, kurang lincah. Dinosaurus kurang memiliki kekuatan pertahanan terhadap kekuatan alam. Dinaosaurus rapuh terhadap mamalia lain yang ukurannya jauh lebih kecil, ini dikarenakan dinosaurus ber-reproduksi dengan telur yang disebarkan di sekitar tanah, hal tersebut memungkinkan mamalia lain menyantap telor-telor dinosaurus. Pendek kata dinosaurus kurang responsip terhadap faktor eksternal yang disebabkan oleh kondisi internalnya.
Pelajaran apa yang bisa diperoleh dari dinosaurus buat pelaku bisnis?.
Perusahaan besar cenderung lamban dalam bergerak, kurang lincah dan relatif kurang responsip dibanding ketika dia masih kecil. Perusahaan besar memiliki asset yang sangat besar tapi justru dengan besarnya asset seringkali asset yang bernominal kecil (tapi sangat menentukan) menjadi terabaikan, seringkali kita melihat asset stockholder kurang terdefinisikan dengan baik.
Piramida manajemen yang cenderung gemuk menyebabkan gerakan perusahaan kurang lincah, tidak berani bermanuver. Panjangnya leher dan ekor menyebabkan kebijakan top manajemen tidak ditanggapi dengan cepat oleh staff front line. Kaki-kaki yang kecil harus menyanggah bobot tubuh yang besar, tidak jarang kita melihat dalam satu korporasi satu anak perusahaan yang maju harus mensubsidi anak-anak perusahaan lain yang tidak maju-maju.
Dinosaurus terlalu teledor menempatkan telor-telornya di tanah tanpa perlindungan yang memadai terhadap predator, menandai kurangnya respon perusahan terhadap reaksi competitor terhadap suatu kebijakan yang telah kita keluarkan. Reaksi dinosaurus yang cenderung lamban terhadap lingkungannya menandai lambannya perusahaan terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh competitor, perusahaan pun kurang tanggap terhadap apa yang diinginkan oleh pelanggan,
Dinosaurus begitu gagah menghadapi lawan-lawannya yang besar tetapi sangat tidak berdaya menghadapi predatornya yang berukuran kecil. Perusahaan cenderung mengkonsentrasikan pada satu kompetitor tidak melihat pada satu industrinya.
Meski dia memiliki beberapa kekurangan, dinosaurus tetap gagah dengan segala “kebesarannya”, hingga saat dia punah yang menandai punahnya satu dinasti.
Banyak orang terkagum-kagum meskipun mereka tidak melihat langsung kehidupan dinosaurus. Orang hanya bisa mereka-reka kehidupan dinasti dinosaurus dari tulang belulang yang mereka temukan
Dinasti dinosaurus adalah dinasti yang penuh dengan pelajaran bagi kita yang mau belajar .

Artikel ini pernah dipublikasikan di Majalah MANAJEMEN Januari 2003

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline