oleh:Achmad Fadillah*)
Jerman sebagai salah satu negara maju di Eropa dengan segala kelebihannya menjadi salah satu negara role modeldalam berbagai bidang, baik teknologi, industri, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan termasuk juga di bidang pertanian. Kamis, 27 Maret 2014 lalu 28 mahasiswa S2 program Sustainable International Agriculture dari University of Göttingen-Jerman yang berasal dari berbagai negara (Indonesia, Jerman, Spanyol, Mexico, Republik Dominika, Bolivia, China, Nigeria, Ghana, Syiria, dan Bangladesh) berkesempatan mengikuti program ekskursi dengan mengunjungi usaha bisnis yang bergerak dalam bidang pertanian dan peternakan berkonsep pertanian organik. Usaha bisnis pertanian organik ini bernama‘Bioland: Antonius-Hof’, terletak di kota Fulda yang berjarak 485 km dari Berlin, ibu kota Jerman. ‘Bioland: Antonius-Hof’ dijuluki sebagai "one of the biggest organic farming in Hessen"dengan total luas area 375 ha. Usaha ini didukung dengan ketersedian 106 ekor sapi perah jenis Bavarian Fleckvieh, 535 ekor babi, dan 50 ekor ayam petelur, sedangkan, kegiatan bisnis tanaman pangan utama adalah produksi kentang organik yang mencapai 700 ton per tahunnya. Usaha bisnis tanaman pangan lainnya meliputi sayuran organik, wortel organik, buncis organik, dan lainnya. Aktivitas bisnis pertanian organik di ‘Bioland: Antonius-Hof’ ini sangat inovatif. Konsepnya pun terbilang cukup unik dan menarik.
Gambar 1. Para pekerja di ‘Bioland: Antonius-Hof’
Hal menarikpertamaadalah konsephuman resource empowerment, dipastikan hampir semua lini kerja produksi dan pengolahan menggunakan mesin dengan teknologi yang mumpuni, tetapi uniknya tidak serta merta mengesampingkan penggunaan tenaga manusia. Peralatan mesin yang digunakan tetap mendukung pemberdayaan sumber daya manusia, sehingga tetap memungkinkan membuka peluang lapangan pekerjaan. Sebagai contoh ilustrasi, produksi dan pengolahanBio Potatoes(kentang organik) menggunakan mesin sortasi untukpemilihan kualitas kentang dan mesin vacuum untuk pengemasan yang tetap terintegrasi dengan tenaga manusia. Mesin-mesin yang digunakan hanya untuk meningkatkan efisiensi produksi, namun tenaga manusia masih sangat dibutuhkan untuk menyeleksi produk secara lebih teliti untuk menjaga kualitas dan keseragamanukuranproduk dari kentang organik.
Gambar 2. Proses pengolahan kentang organik
Sebagai informasi tambahan, terdapat dua jenis produk kentang organik yang dijual secara komersil oleh ‘Bioland: Antonius-Hof’ yaitu, kentang kelas premium dan kentang kupas yang di-vacuum. Perbedaan dari kedua jenis produk ini, yaitu kentang premium biasanya berukuran besar dan seragam dengan tekstur kulit yang relatif bagus. Setelah dibersihkan lalu langsung dikemasdengan jaring plastik sebelum akhirnya dipasarkan kepada konsumen di pasar,supermarket, dan retail. Sementara, kentang kupas adalah kentang dengan ukuran kecil dan tidak seragam serta tekstur kulit yang tidak bagus, sehingga dilakukan prosespeeling(pengupasan) dan selanjutnya di-vacuumagar kentang tahan lama dan tidak berubah warna ketika terkena udara, serta dipasarkan untuk konsumen kantin-kantin perkantoran, rumah sakit, asrama, dan sekolah-sekolah.
Gambar 3. Produk kentang organik ‘Bioland: Antonius-Hof’
Hal menarikkeduadari bisnis pertanian organik ‘Bioland: Antonius-Hof’ adalah menyelaraskan bisnis pertanian dan peternakan yang dikenal dengan konsepintegrated farming.Cabang bisnis dalam produksi tanaman (Bio Potatoes,Bio Vegetables,Bio Carrots, Bio Beans, dan lainnya) diselaraskan dengan cabang bisnis peternakan (sapi perah, ternak babi, dan ayam petelur). Sebagai contoh, sisa-sisa sampah hasil pengupasan kulit kentang dan hasil sayur-sayuran organik yang kurang bagus tidak dibuang begitu saja, tetapi diolah kembali menjadi pakan ternak.Konsepintegrated farmingini dinilai cukup berhasil, selain dapat meminimalkan biaya pakan ternak, juga sebagai tambahan nutrisi bagi ternak agar lebih produktif. Sapi perah organik di tempat ini rata-rata menghasilkan 26 liter susu per harinya. Selain itu, hasil pembuangan kotoran dari ternak-ternak di tempat ini diolah kembali menjadi pupuk organik untuk tanaman pertanian. Inovasi zero waste yang dilakukan ‘Bioland: Antonius-Hof’ dalam memanfaatkan sampah-sampah organik membuatnya mendapat sertifikasi dari Global Good Agricultural Practices (GlobalGAP) sebagai bisnis yang ramah lingkungan.
Gambar 4. Pemberian pakan ternak dari pengolahan sampah organik
Hal menarikketiga dari bisnis pertanian organik‘Bioland: Antonius-Hof’ adalah konsep social farmingyang diterapkan. Banyak tunagrahita (penyandang keterbelakangan mental) menjadi pekerja tetap di ‘Bioland: Antonius-Hof’ ini, jumlahnya bahkan mencapai 60 orang.
Gambar 5. Para pekerja tunagrahita yang sudah diberikan keterampilan bekerja