Lihat ke Halaman Asli

Sri Wintala Achmad

TERVERIFIKASI

Biografi Sri Wintala Achmad

Kresna, Begal dan Penasihat Perang yang Licik

Diperbarui: 30 Juni 2021   01:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengenal Kresna, Begal dan Penasihat Perang yang Licik (sumber: BBCL)

PECINTA wayang niscaya mengetahui tokoh Kresna yang dikisahkan dalam wiracarita Mahabharata India dan Pakeliran Jawa. Seorang tokoh protagonis yang dikenal sebagai jelmaan dari Sang Hyang Bathara Wisnu, penasihat Kerajaan Indraprasta, dan botoh Pandawa dalam Baratayuda.

Sebagai manusia jelmaan Sang Hyang Bathara Wisnu, Kresna memiliki keteguhan jiwa dan melawan kejahatan. Karena pribadi emasnya tersebut, Kresna dikenal sebagai rohaniwan agung dan juru selamat bagi umat manusia. Manusia yang senantiasa memelihara alam semesta agar dalam suasana damai.

Sungguhpun sebagai titisan Wisnu, namun Kresna yang  masih terikat dengan pengaruh duniawi tersebut niscaya masih bertindak kurang elok yang tidak layak diteladani manusia. Menurut hemat penulis, tindakan tidak elok Kresna tersebut pernah muncul sebelum dan sewaktu meletus perang suci Baratayuda di Rimba Kurukasetra.

Baca juga : Strategi Hoaks Prabu Kresna Membunuh Durna

Berbuat Benar dengan Cara Tidak Benar

KITA masih ingat dengan kisah Raden Sahid (Sunan Kalijaga) yang pernah menjadi begal untuk kemaslahatan orang-orang miskin. Bila masih ingat cerita itu, kiita akan menyamakannya dengan kisah Kresna, begal dari Hutan Wanamarta. 

Kepada orang-orang kaya Mandura yang melewati hutan itu, Kresna merampas hak milik mereka. Hasil rampasannya itu diberikan kepada orang-orang miskin.

Sebagaimana wejangan Sunan Bonang kepada Raden Sahid, wejangan Resi Bisma kepada Kresna pula berisikan bahwa berderma pada orang-orang miskin itu baik. Tapi bila cara untuk mendapatkan harta benda yang akan didermakan dengan merampok, maka tidak ubahnya mencuci pakain dengan tinja. 

Pakaian tidak menjadi bersih, namun justru semakin kotor, berbau, dan menjijikan. Karenanya, Resi Bisma memerintahkan Kresna untuk membebaskan orang-orang tertindas di bawah kekuasaan raja raksasa Prabu Narasinga itu dengan cara yang benar.

Baca juga : Kematian Kresna

Sebagai Penasihat Perang yang Licik

TUDINGAN Kresna sebagai penasihat Pandawa yang licik dapat dibuktikan sewaktu pecah perang Baratayuda. Manakala Resi Drona unggul di medan laga dan tidak tertandingi oleh para panglima perang Pandawa, Kresna menyarankan Yudistira untuk berbohong. Menjawab pertanyaan Resi Drona bahwa yang tewas di medan laga bukan gajah Aswatama, melainkan Aswatama putranya.

Kelicikan berikutnya yang dilakukan Kresna sewaktu terjadi perang antara Setyaki dan Burisrawa. Pada saat itu, Setyaki sudah dalam cengkeraman Burisrawa. Melihat kenyataan itu, Kresna memerintahkan Arjuna untuk memanah sehelai rambut yang diarahkan ke tubuh Burisrawa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline