Lihat ke Halaman Asli

Sri Wintala Achmad

TERVERIFIKASI

Biografi Sri Wintala Achmad

Hitam-Putih Resi Bisma

Diperbarui: 29 Juni 2021   07:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

I Made Marthana Yusa / angelmarthy@deviantart

PENGISAHAN tentang Resi Bisma versi wiracarita Mahabarata dan Pewayangan Jawa memang memiliki beberapa perbedaan, namun tidak terlalu menonjol karena inti ceritanya sama. Perbedaan-perbedaan tersebut dikarenakan proses Jawanisasi yang menjadikan kisah wiracarita Mahabarata seolah terjadi di bumi Jawa.

Menurut Pewayangan Jawa, Resi Bisma merupakan putra dari Prabu Santanu (Raja Hastinapura) dengan Dewi Gangga alias Dewi Jahnawi. Waktu kecil, Resi Bisma memiliki nama Raden Dewabrata yang bermakna keturunan Bharata yang luhur. Bisma pula memiliki nama lain yakni Ganggadata.

Resi Bisma merupakan salah satu tokoh dalam dunia pewayangan yang tidak menikah, karenanya dikenal sebagai Brahmacarin. Disebutkan bahwa Resi Bisma yang merupakan tokoh sakti dan tidak bersedia dinobatkan sebagai raja demi kesatuan keluarga Hasitanpura itu lebih memilih tinggal di Pertapaan Talkanda.

Berkat kesaktiannya, Resi Bisma berhasil memenangkan sayembara tiga orang putri yakni Amba, Ambika, dan Ambalika. Oleh Resi Bisma, Ambika dan Ambalika dinikahkan dengan Citranggada dan Wicitrawirya. 

Baca juga: Lima Karakter Paling Populer dan Berpengaruh dalam Perang Mahabarata

Sedangkan Amba yang tidak bersedia menikah dengan Kresna Dwipayana justru mencintai Resi Bisma. Karena telah menjalani hidup sebagai Brahmacarin, Resi Bisma menolak cinta Amba. Karena Amba terus memaksa agar Resi Bisma memenrima cintanya, maka Resi Bisma menakut-nakuti Amba dengan senjata saktinya. 

Di luar dugaan Resi Bisma, pusaka itu justru menancap ke dada Amba. Sebelum Amba menghembuskan napas terakhirnya, Resi Bisma mengatakan cinta pada Amba. Dikisahkan bahwa roh Amba kelak menitis pada Srikandi yang akan membunuh Resi Bisma dalam perang Baratayuda.

Sesudah Resi Bisma menjodohkan Citranggada dan Wicitrawirya dengan Ambika dan Ambalika, Prabu Santanu turun tahta untuk menjalani hidup sebagai pertapa. Karena Citranggada dan Wicitrawirya wafat sebelum menjadi raja, maka tahta kekuasaan Hastinapura diduduki oleh Kresna Dwipayana (putra Durgandini/Satyawati dengan Palasara). 

Ambika dan Ambalika yang merupakan janda dari Citranggada dan Wicitrawirya kemudian dinikahkan dengan Kresna Dwipayana. Dari pernikahannya itu, Kresna Dwipayana memiliki putra bernama Pandu dan Drestarastra.

Sejak pemerintahan Kresna Dwipayana, Pandu, hingga Doryudana di Hastinapura; Resi Bisma yang memilih jalan hidup sebagai Brahmacarin itu tidak banyak berkecimpung dalam urusan kerajaan. Namun sewaktu perang Baratayuda, Resi Bisma tampil sebagai panglima perang Korawa. Dalam perang itu, Resi Bisma takluk di tangan Srikandi yang dijelmai oleh sukma Amba. Bukan di tangan Arjuna yang berlindung di balik tubuh Srikandi sebagaimana dikisahkan dalam wiracarita Mahabarata.

Ketika Resi Bisma terkena anak panah yang dilepaskan Srikandi, ia meminta tempat pembaringan kepada Korawa dan Pandawa. Korawa memberi tempat pembaringan berupa ranjang mewah, namun ditolak oleh Resi Bisma. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline