Lihat ke Halaman Asli

Sri Wintala Achmad

TERVERIFIKASI

Biografi Sri Wintala Achmad

Dari Cempurung ke Sunan Panggung

Diperbarui: 22 Oktober 2018   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Tirto Suwondo

GENRE karya sastra tidak sebatas puisi; namun meliputi cerpen, novel, roman, dan naskah lakon. Dari sekian genre karya sastra tersebut; naskah lakon yang jarang digarap oleh kreator sastra. Mengingat tidak ada koran, majalah, atau penerbit yang bersedia memublikasikannya.

Kalau toh ada pementasan drama (teater), kelompok teater selalu menggarap naskah lakon yang sudah ada atau naskah-naskah terjemahan dari Barat. Hal ini dimaksudkan tidak mengurangi dana produksi sebagai honor untuk diberikan pada kreator naskah lakon. Dari persoalan inilah, menggarap naskah lakon akan dirasakan oleh kreatornya sia-sia.

Melihat fakta bahwa naskah lakon hampir tidak pernah diciptakan oleh kreator karya sastra, Balai Bahasa Jawa Tengah (BBJT) berniat memroduksikannya dalam bentuk antologi.

Oleh para kreator sastra Jawa Tengah, niat baik BBJT tersebut mendapat sambutan hangat. Sehingga Antologi Naskah Lakon "Dari Cempurung ke Sunan Panggung" berhasil dibukukan, diterbitkan, dan akan di-launching oleh BBJT di Hotel Pandanaran Semarang pada Kamis 25 Oktober 2018.

Dok. BBJT

Terbitnya Antologi Naskah Lakon "Dari Cempurung ke Sunan Panggung" yang dicipta oleh 31 kreator sastra Jawa Tengah, yakni: Aan Zahroni, Agus Maladi,. Agus Subakir, Agustav Triono, Andri Saptono, Arif Khilwa, Asa Jatmiko, Bambang Wadoro, Beni Dewa, Bontot Sukandar dan Mukaromah, Budi Wahyono, Dodhy Kurniawan, Eko B Saputo, Eko Tunas, Gepeng Nugroho, Giwing Purba, Hanindawan, Hernandes Saranela, JP Awig Soedjatmika, Lanang Setiawan, Muchammad Zaini, Miftahur Rohim, Seful Mu'min, Siwiagustin, Sri Wintala Achmad, Tegsa Teguh Satriyo, Tommy Bayu Sagara, Yono Daryono, Yudhi Herwibowo, Yustinus Popo, dan Wikha Setiawan tersebut layak mendapatkan apresiasi.

Apresiasi pula layak diberikan pada Tirto Suwondo, kepala Balai Bahasa Jawa Tengah. Melalui kebijakan beliau, Antologi Naskah Lakon "Dari Cempurung ke Sunan Panggung" berhasil diterbitkan. Sehingga antologi naskah lakon tersebut kelak  menjadi sumber naskah pementasan teater, khususnya di Jawa Tengah.

Penerbitan antologi naskah lakon tersebut pula dapat menjadi stimulan positif bagi balai bahasa-balai bahasa di wilayah lain untuk turut menerbitkannya. Pendapat ini perlu digarisbawahi bila teater masih diyakini sebagai media pembentukan karakter positif bagi manusia.

Dok. Tirto Suwondo

Tidak lupa pula apresiasi diberikan pada BBJT yang telah menerbitkan  Proses Kreatif Sastrawan Jawa Tengah "Menepis Sunyi Menyibak Batas", Antologi Cerita Anak "Cermin Cahaya", dan Antologi Puisi Anak "Surat dari Samudra" yang semuanya akan di-launching pada tempat dan hari yang sama dan dibersamakan dengan event Penghargaan Sastrawan Jawa Tengah "Prasidatama". Diharapkan event tersebut menjadi matahari baru yang akan memberikan gairah kehidupan sastra di Jawa Tengah. Semoga!

-Sri Wintala Achmad-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline