mendaki undakan menuju puncak bukit
tempat kau membidikkan lensa kamera
pada matari yang sejenak menggairahkan laut
sebelum terbenam serupa kapal karam
lantas siapa menangis di bawah patung ikan
isaknya mengingatkan duka masa silam
atas kastil cinta yang baru saja terbangun
runtuh karena gempa kecemburuan akhir pekan
dari puncak bukit kau masih menatap cakrawala
sambil mengenang pertemuan dua hati yang