Lihat ke Halaman Asli

Sri Wintala Achmad

TERVERIFIKASI

Biografi Sri Wintala Achmad

Empat Kenangan Unik dalam Catatan Bulan Ramadan

Diperbarui: 12 Juni 2018   23:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://www.ceska-justice.cz


Dok. Pribadi.

BAGI umat Islam, kedatangan bulan Ramadhan senantiasa membawa berkah yang harus ditebus dengan puasa (mengendalikan hawa nafsu) dan memerbanyak amal kebajikan. Melalui ibadah, umat Islam akan mendapat ampunan Allah atas segala dosanya. Mereka pun akan kembali dalam kefitrian. Serupa komputer yang ter-scan tuntas sehingga terbebas dari spam, malware, virus, dan semacamnya.

Berkat keistimewaannya, umat Islam niscaya merasa kehilangan ketika ditinggalkan bulan Ramadhan. Ditinggalkan bulan Ramadhan, perasaan mereka ditinggalkan lama oleh kekasihnya. Sungguhpun, sang kekasih yang dirindukan siang malam itu bakal kembali pada waktunya.

Kenangan Unik

Kerinduan akan kembali datangnya bulan Ramadhan, kareana banyak kenangan yang ditinggalkan. Bukan hanya kenangan yang lazim dirasakan orang berpuasa seperti lapar dan dahaga, melainkan pula kenangan-knangan unik yang berkaitan dengan jumlah saft, tukar sandal, bangun sesudah imsyak, atau lupa puasa.

Jumlah shaf

Pada minggu pertama bulan Ramadhan, deretan para jamaah yang menunaikan salat tarawih di masjid senantiasa berhaf-shaf. Memasuki minggu ketiga, jumlah shaf berkurang drastis. Ini menunjukkan bahwa melaksanakan ibadah pada bulan Ramadhan sangat berat.

Tukar sandal 

Biasanya kejadian tertukarnya sandal pada waktu tarawih minggu pertama bulan Ramadhan di mana jamaah yang hadir di masjid dalam jumlah sangat banyak. Sehingga puluhan hingga ratusan pasang sandal yang bercampur di luar batas suci masjid sering tertukar. Kalau, tertukar sepasang tidak masalah. Namun, bila cuma sebelah yang tertukar niscaya membikin malu dan sebel.

Bangun sesudah waktu imsyak

Di antara umat Islam niscaya mengalami bangun sesudah imsyak. Karena tidak bersantap sahur, bagi kaum awam, membatalkan puasanya. Tetapi bagi kaum yang mendalami ilmu agama tetap berpuasa, sungguhnpun tidak bersantap sahur. Mengingat tanpa sahur, sah puasanya.

Lupa berpuasa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline