Lihat ke Halaman Asli

Sri Wintala Achmad

TERVERIFIKASI

Biografi Sri Wintala Achmad

Pasar Dadakan dan Aji Mumpung

Diperbarui: 27 Mei 2018   05:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://defiswenny.blogspot.co.id/2013/06/pasar-kaget-di-depok.html

Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah. Pengusaha catering dan snack kebanjiran order dari panitia buka puasa bersama yang dilaksanakan baik di masjid maupun di rumah pribadi. Toko roti dan toko pakaian akan dipadati pelanggan menjelang lebaran. Warung makan yang buka maktu malam akan ramai dikunjungi saat buka atau sahur.

Selain para pengusaha mapan, banyak pengusaha dadakan muncul di bulan Ramadhan untuk mengais rezeki. Semisal, ibu-ibu rumah tangga yang semula hanya bekerja di dapur tiba-tiba berjualan kolak di pinggir jalan besar atau di tempat strategis.

Dari Pakaian Hingga Sembako

Bulan Ramadhan sering diwarnai dengan munculnya Pasar Dadakan. Biasanya Pasar Dadakan tersebut direalisasikan oleh suatu komunitas, organisasi, atau lembaga yang melayani kebutuhan warga, semisal: pakaian, kuliner, sembako (sembilan bahan pokok), dan lain-lain.

http://batampop.com/pemerintah-pusat-bangun-pasar-senilai-6-miliar-pasar-dadakan-mulai-di-tinggalkan/

Sehari sebelum Pasar Dadakan digelar di alun-alun atau lapangan, panitia mendatangi setiap rumah warga untuk membagikan kupon. Oleh warga, kupon yang dibeli murah itu diberikan pada panitia untuk ditukar dengan barang di hari "H" pelaksanaan Pasar Dadakan.

 Usaha Pasar Dadakan yang bertujuan meringankan kebutuhan warga tersebut adalah positif. Namun, munculnya Pasar Dadakan sering ditunggangi oleh organisasi politik yang menggunakan aji mumpung untuk menarik simpati warga terhadap misi dan visinya.

Dari Janur hingga Ketupat

Pasar Dadakan yang muncul pada ambang malam Bakda Kupat atau sehari sebelum Lebaran adalah pasar janur (ketupat). Pasar janur dan ketupat ini digelar di tengah kota, semisal: sepanjang trotoar dekat pusat perbelanjaan, Pasar Gede, atau tempat-tempat strategis lainnya.

http://www.tribunnews.com/images/regional/view/1605095/penjual-kulit-ketupat-ramadan

Lazimnya para penjual janur (ketupat) berasal dari desa atau pegunungan, di mana janur sangat mudah didapatkan. Mereka datang di kota dengan membawa barang dagangannya untuk dijual pada warga yang ingin merayakan tradisi Bakda Kupat (Lebaran Ketupat).

Di tengah Pasar Dadakan Janur (ketupat) ini pula sering muncul kenakalan dari para pedagang. Karena tidak adanya harga baku untuk janur (ketupat), para pedagang sering menggunakan aji mumpung. Mereka yang ingin meraup untung sebesar-besarnya itu, menjual barang dagangannya dengan harga sangat mahal.

Sekadar Harapan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline