Lihat ke Halaman Asli

Sri Wintala Achmad

TERVERIFIKASI

Biografi Sri Wintala Achmad

Matahari Biru di Langit Lebaran

Diperbarui: 29 Maret 2018   23:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.theodysseyonline.com

BAGAIKAN piringan emas, matahari mengambang di atas bentang bukit timur. Langit yang serupa atap kubah biru tak tergores awan. Sepasang burung prenjak berkicauan di dahan pohon jambu yang tumbuh di halaman sudut rumah. Semilir angin serasa mengabarkan kalau puasa telah menginjak hari terakhir. Hari di mana Den Lara Hartati sibuk bekerja dengan pembantunya. Memersiapkan hidangan istimewa bagi Pras. Anak semata wayangnya yang akan mudik beserta istri dan ketiga anaknya dari Jakarta.

Selagi meracik bumbu opor ayam di dapur, android Den Lara Hartati yang tergeletak di ranjang di dalam kamarnya berdering. Sontak wanita berdarah biru berstatus janda itu berlari ke kamarnya. Menerima calling dari menantunya, Hamidah. "Sampai di mana perjalanan kalian?"

"Bandara, Bu."         

"Bukankah Pras bilang, kalian akan datang dengan mobil pribadi?"

"Rencana semula begitu. Karena Mas Pras masih sibuk dengan pekerjaannya, terpaksa kami datang duluan dengan pesawat."

"Ya, sudah. Kalian tak perlu naik taksi! Biar Jono menjemput kalian di situ." Den Lara Hartati menutup calling dengan Hamidah. Seusai meletakkan ponsel di ranjang, ia melangkah keluar ke halaman. Di mana, Jono -- sopir pribadinya -- tengah mengecat pagar besi. "Jon! Tolong jemput Hamidah dan anak-anaknya di bandara!"

"Bukankah Den Ayu Hamidah akan datang bersama Den Bagus Pras dengan mobil pribadi, Den Lara?"

"Pras masih sibuk dengan pekerjaannya. Jadi, Hamidah dan anak-anaknya datang duluan dengan pesawat. Segeralah kamu jemput mereka di bandara!"

Jono meletakkan kaleng cat dan kuasnya di teras rumah. Melangkah terburu menuju garasi. Dengan sedan Nissan perak, lelaki lajang itu menuju bandara. Hanya dalam waktu setengah jam, Nissan perak itu telah berada di antara deretan mobil-mobil di halaman parkir Bandara Adisucipta, Yogya.

Menyaksikan Hamidah dan ketiga anaknya yang tengah berdiri di antara tukang-tukang becak dan sopir-sopir taksi, Jono keluar dari dalam mobil. Melangkah terburu menuju tempat, di mana menantu Den Lara Hartati itu berdiri sembari menggendong anak bungsunya. Bayinya yang masih berusia tujuh bulanan. "Maaf, Den Ayu! Jemputnya agak terlambat."

"Tak apa, Jon."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline