Lihat ke Halaman Asli

Pengenalan Kesenian Bantengan melalui Media Digital: E- Katalog sebagai Platfrom Promosi dan Edukasi

Diperbarui: 17 Juli 2024   18:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa bersama Pak Eko dan Pak Jefry sebagai pelaku bantengan di Desa Kemiri/Dokpri

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya yang berfokus pada pengembangan e-katalog budaya kesenian bantengan di Desa Kemiri, Pacet, Mojokerto, telah memberikan kontribusi signifikan dalam pelestarian budaya lokal. Mahasiswa KKN Untag Surabaya bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk mengumpulkan informasi dan mendokumentasikan berbagai aspek kesenian bantengan. Hasilnya adalah sebuah e-katalog yang komprehensif, memuat sejarah, filosofi, kostum, musik pengiring, dan gerakan tarian bantengan, sehingga dapat diakses dengan mudah oleh siapa saja yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang seni ini.

E-katalog ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana edukasi, tetapi juga sebagai alat pelestarian budaya. Dalam era digitalisasi yang semakin maju, banyak tradisi dan kesenian yang berisiko punah karena kurangnya dokumentasi yang memadai. Inisiatif dari mahasiswa KKN Untag Surabaya ini memastikan bahwa pengetahuan tentang kesenian bantengan dapat disimpan secara permanen dan diwariskan kepada generasi berikutnya. Dengan adanya e-katalog, generasi muda di Desa Kemiri dan sekitarnya mendapatkan akses yang lebih mudah untuk belajar dan terlibat dalam melestarikan warisan budaya mereka.

Selain aspek edukasi dan pelestarian, e-katalog budaya ini juga memiliki potensi besar dalam mendukung pariwisata lokal. Dengan mempromosikan kesenian bantengan melalui platform digital, Desa Kemiri dapat menarik minat wisatawan yang tertarik dengan keunikan budaya tradisional. Ini memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat setempat melalui peningkatan kunjungan wisata dan partisipasi dalam acara budaya. Keberhasilan program KKN Untag Surabaya ini menunjukkan bagaimana pendidikan tinggi dapat berperan aktif dalam mendukung dan memberdayakan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi dan pelestarian budaya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline