Lihat ke Halaman Asli

Pembuatan Gula Cair dari Sari Pati Singkong Mendorong Pengembangan Pemuda Desa dan Pelaku UMKM

Diperbarui: 12 Juli 2023   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sie PDD KKN R35/Dokpri

Sumberjati, Jatirejo, Mojokerto, 10 Juli 2023 - Dalam inisiatif terobosan Mahasiswa dalam penyelenggaraan KKN kelompok R35 dengan mengusung tema “Pemberdayaan SDA dan SDM dalam membangun sektor ekonomi, Insfrastruktur, dan Pertanian sebagai penunjang kesejahteraan desa Sumberjati”, Desa Sumberjati di Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto berhasil mengembangkan metode pembuatan gula cair dari pati singkong. 

Proyek inovatif ini dibimbing oleh Ir. Agus Darwant0, MM. Bertujuan untuk memberdayakan kaum muda dan mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal, akan merevolusi industri gula. Produksi gula cair dari pati singkong menawarkan banyak keuntungan dibandingkan metode produksi gula tradisional. Dengan tingkat kemanisan yang jauh lebih tinggi sekitar 75,6 Brix, gula cair yang berasal dari pati singkong ini dua kali lebih manis dari gula pasir biasa.

Ini membuka kemungkinan baru untuk penggunaannya di berbagai industri, termasuk makanan dan minuman, kembang gula, dan roti. Dipimpin oleh Achmad Boeyoeng, mahasiswa yang mencetuskan gebrakan dan berdedikasi, termasuk pemuda setempat dan pengusaha UMKM, proyek di Desa Sumberjati menampilkan semangat inovasi dan kolaborasi. Melalui kerja keras dan tekad mereka, mereka berhasil mengubah singkong, tanaman lokal yang banyak tersedia, menjadi produk yang bernilai dan serbaguna.

Inisiatif ini tidak hanya memberikan kontribusi untuk pembangunan ekonomi daerah tetapi juga mempromosikan praktik pertanian berkelanjutan. Dengan memanfaatkan singkong, tanaman yang tahan banting dan input rendah, proyek mendukung petani lokal dan mendorong budidaya tanaman alternatif yang tidak terlalu intensif sumber daya.

“Harapan saya, proyek Desa Sumberjati menjadi contoh cemerlang bagaimana masyarakat lokal dapat memanfaatkan sumber daya dan keahlian mereka untuk menciptakan peluang ekonomi dan mendorong perubahan positif. Ini adalah bukti potensi pemuda dan UMKM dalam mendorong inovasi dan mendorong pembangunan berkelanjutan,” pungkas Achmad Boeyoeng anggota kelompok KKN R35.

Proyek ini telah mendapat dukungan dan pengakuan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk instansi pemerintah dan masyarakat setempat. Diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian lokal, menciptakan lapangan kerja dan memberdayakan sektor pemuda dan UMKM.

#UntagSurabaya#KitaUntagSurabaya#UntukIndonesia#UntagSurabayaKeren#EcoCampus#KampusKompeten

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline