Lihat ke Halaman Asli

achmadandika

Mahasiswa kedokteran

Dilema Dokter: Praktik Mandiri atau Praktik di Rumah Sakit

Diperbarui: 9 Januari 2025   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Profesi dokter adalah salah satu pekerjaan yang memiliki fleksibitas karir. Dokter bisa memilih antara ingin membuka praktek sendiri ataupun berkarir di rumah sakit. Kedua Pilihan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri.Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan seperti, Lingkungan kerja, beban kerja,dan pendapatan. Hal tersebut mempengaruhi kehidupan personal maupun profesional seorang dokter. Berikut ini perbandingannya
1. Lingkungan Kerja
Dokter praktik mandiri: Dokter yang memilih untuk membuka praktik sendiri memiliki kontrol pada lingkungan kerjanya. Dimulai dari bagaimana seorang dokter mengatur ruangan praktiknya sendiri seperti tata tempat ruang praktik, memilih alat kesehatan dan bahkan menentukan jadwal operasional praktiknya. Hal ini juga menyebabkan praktik mandiri terasa lebih personal yang sering kali membuat pasien menjadi lebih nyaman dan akan menjadi pasien jangka panjang.
Dokter praktik di rumah sakit: Dokter yang memilih untuk bekerja di rumah sakit akan lebih kolaboratif. Karena di rumah sakit dokter akan bekerja sama dengan berbagai profesi kesehatan lain seperti perawat, apoteker, bahkan dokter spesialis lainnya. Lingkungan kerja dokter yang bekerja di rumah sakit sendiri akan lebih sering bertemu kasus yang lebih kompleks dikarenakan alat dan fasilitas rumah sakit yang juga lebih lengkap
2. Beban Kerja
Dokter praktik mandiri: Dokter akan memiliki waktu kerja yang lebih fleksibel karena dia yang menentukan jam operasional praktinya. Tapi karena hal itu juga dokter sendiri yang akan mengatur semua hal-hal lain seperti memanejemen keuangan dan mengenalkan tempat praktek nya kepada pasien. Hal ini bisa menyebabkan beban kerja yang lebih baik jika tidak diatur dengan baik
Dokter praktik di rumah sakit: Dokter yang bekerja di rumah sakit jadwalnya akan ditentukan oleh rumah sakit tempatnya bekerja. Karena itu, bisa saja seorang dokter akan tetap bekerja walaupun malam hari dan akhir pekan. Hal ini bisa menyebabkan beban kerja yang lebih berat karena waktu praktik dan pasien yang lebih banyak apalagi di rumah sakit besar.
3. Pendapatan
Dokter praktik mandiri: Dokter yang melakukan praktik mandiri akan lebih memiliki kemungkinan gaji yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan dokter tidak perlu membagi hasil praktiknya ke institusi rumah sakit. Tetapi hal ini tergantung dengan hasil pemasaran dan jumlah pasien yang diterima dokter itu sendiri. Selain itu praktik mandiri juga memiliki modal yang lebih tinggi untuk awalnya, tetapi dalam jangka panjang, potensi gajinya bisa lebih tinggi.
Dokter praktik di rumah sakit: Dokter yang praktik di rumah sakit biasanya memiliki gaji yang tetap. Hal ini menyebabkan dokter memiliki keuangan yang stabil. Bahkan terkadan rumah sakit memberikan bonus sesuai pasien dan jenis layanan yang telah dilakukan. Tetapi praktik di rumah sakit memiliki potensi gaji yang lebih sedikit dibandingkan dengan praktik mandiri.
Memilih antara praktik mandiri atau praktik di rumah sakit pada akhirnya bergantung pada prefensi setiap dokter. Jika dokter tersebut ingin praktik yang lebih fleksibel mungkin bisa lebih baik memilih untuk praktik secara mandiri. Tetapi jika dokter yang lebih tertarik dengan kasus-kasus yang kompleks dan finansial yang lebih stabil maka mungkin lebih baik jika praktik di rumah sakit.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline