Kemampuan Indonesia menjadi salah satu anggota dari RCEP dunia memang cukup memberikan banyak keuntungan. Salah satunya adalah, karena pada akhirnya produk makanan dan minuman Indonesia cukup di kenal dan terkenal di seluruh dunia. Kini setidaknya ada 3 makanan dari Indonesia yang menjadi favorit di kalangan negara anggota RCEP.
Indonesia sebagai negara dengan keunggulan produk makanan dan minuman khasnya, pada akhirnya memang menjadi salah satu daya Tarik tersendiri bagi dunia. Tidak saja karena produk makanan dan minuman Indonesia yang memiliki cita rasa khas nusantara. Tetapi juga karena produk makanan dan minuman Indonesia memiliki kelebihan cita rasa bumbu yang berasal dari rempah-rempah nusantara.
Kondisi itulah yang pada akhirnya membuat Indonesia sebagai salah satu anggota dalam RCEP selain tentunya negara seperti: Australia, India, China, Jepang, Korea Selatan dan Selandia Baru. Menjadikan negara-negara tersebut target ekspor untuk produk-produk makanan dan minuman Indonesia. Karena selain mereka adalah juga berada di benua yang berbeda seperti benua Asia ( China, Jepang, Korea Selatan, India ), benua Australia ( Australia ) dan Oceania ( negara Selandia Baru ).
Keuntungan Indonesia Masuk Menjadi Anggota RCEP dalam Ekspor Makanan dan Minuman
Ada beberapa keuntungan yang secara langsung dan tidak langsung di dapat dari Indonesia dengan menjadi anggota RCEP seperti misalnya :
1. Negara-negara anggota RCEP menjadi potensi market yang cukup dominan untuk produk makanan dan minuman dalam skala ekspor. Sehingga hal itu bisa menjadi trigger dalam peningkatan pendapatan negara dari sector produk ekspor.
2. Berdasarkan kompetensi yang ada di negara-negara anggota RCEP, terbukti bahwa industry makanan dan minuman berada pada kondisi Rising star diantara 10 Negara anggota lainnya.
3. Beberapa factor yang cukup mendukung keberadaan produk ekspor makanan dan minuman Indonesia adalah : jarak ekonomi antara negara anggota, GDP riil per kapita dari anggota RCEP, harga ekspor yang cukup kompetitip dan yang paling penting adalah masalah keterbukaan perdagangan bebas dan tarif ekspor dari beberapa negara tsb.