Lihat ke Halaman Asli

Achmad Fahad

Seorang penulis lepas

Penelusuran Berdarah di Hutan Donomulyo

Diperbarui: 21 Oktober 2023   18:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

19

Suasana di dalam mobil tempat Usman dan Vanesa berada semakin lama aura ketegangan serta kepanikan terasa semakin meningkat, manakala kedua sahabatnya yang tengah melakukan penelusuran sudah melenceng jauh dari rencana semula. Kini, Usman dan Vanesa hanya bisa melihat dari layar gawai mererka manakala kedua sahabatnya itu tiba di sebuah lahan kecil yang berada di bagian belakang sebuah bangunan yang terlihat seperti rumah tua terbengkalai. Di dalam mobil yang tertutup rapat, Usman dan Vanesa seperti merasakan sesuatu tengah menjalari tubuh mereka, yang mana membuat bulu kuduk mereka berdua meremang karena rasa takut juga ketegangan melihat sebuah bangunan yang terlihat seperti sebuah rumah tua terbengkalai yang berada di tengah hutan belantara.

Di dalam mobil yang tertutup rapat hanya ada keheningan. Usman dan Vanesa seakan terhipnotis oleh keadaan yang tengah dilihatnya dari layar gawainya. Dari dalam mobil yang tengah terparkir di tengah hutan, Usman dan Vanesa bisa melihat kedua sahabatnya mulai berjalan perlahan menyusuri area samping dari bangunan rumah tua terbengkalai untuk bisa tiba ke bagian depan. Dari bangku tengah mobil terdengar suara Vanesa yang nampak putus asa dengan keputusan yang Ricky dan Andre pilih malam ini.

"Kenapa Ricky dan Andre malah berjalan menuju ke bagian depan dari bangunan rumah tua terbengkalai yang nampak suram dan menakutkan itu?" kata Vanesa kepada Usman.

"Aku sendiri juga tidak tahu Vanesa, apa yang ada di dalam pikiran mereka berdua. Harusnya mereka sudah kembali ke sini," jawab Usman sambil mengeleng-gelengkan kepalanya karena tidak percaya dengan apa yang sedang dilihatnya.

"Aku takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada mereka berdua. Aku rasanya ingin segera pergi menjauh dari tempat ini, semakin lama tempat ini terasa semakin mengancam," ujar Vanesa pelan.

"Sabar Vanesa! Kita harus menunggu mereka berdua kembali ke sini terlebih dahulu. Baru setelah itu kita segera pergi dari tempat sialan ini." Terdengar suara Usman mengumpat tempat di mana ia dan Vanesa sedang berada.

&&&




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline