Lihat ke Halaman Asli

Achmad Fahad

Seorang penulis lepas

Subsidi Untuk Kereta Cepat, Tepatkah?

Diperbarui: 15 September 2023   19:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ardhi Suryadi/detikcom

Salah satu proyek mercusuar yang akan menjadi warisan dari pemerintahan Presiden Jokowi adalah dibangunnya Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Namun, proyek ambisius dari pemerintah itu ternyata menemui banyak kendala dalam proses pembangunannya. 

Hingga hari ini Kereta Cepat Jakarta-bandung masih juga belum bisa beroperasi secara resmi, yang mana, sebelumnya pemerintah sempat mengatakan akan melakukan peresmian Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada tanggal 18 Agustus 2023 sebagai kado terindah untuk ulang tahun Kemerdekaan Indonesia yang ke-78.

Akan tetapi, semua itu belum bisa terwujud dan seperti biasa pemerintah berdalih masih ada beberapa kendala teknis serta ada beberapa aspek yang harus diuji terlebih dahulu sebelum nantinya izin dan juga setifikat untuk mengoperasikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dapat dikeluarkan oleh pihak terkait.

Dengan mundurnya jadwal peresmian serta pengoperasian dari Kereta Cepat ini tentu memiliki banyak implikasi yang harus ditanggung oleh pemerintah. Salah satu implikasi yang paling terasa memberatkan bagi pemerintah saat ini adalah membengkaknya biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang sekarang nilainya sudah mencapai angka US$1,2 miliar atau setara Rp18,24 triliun.

Masalah berikutnya adalah tidak adanya akses jalan bagi masyarakat yang akan menuju ke stasiun pemberhentian atau stasiun keberangkatan kereta cepat yang sampai sekarang masih dalam proses pengerjaan, ditambah lagi dengan tempat pemberhentian terakhir dari kereta cepat ini yang berada di daerah Tegalluar serta lumayan jauh dari pusat kota Bandung. 

Dengan begitu, masyarakat yang nantinya akan menggunakan kereta cepat ini harus transit terlebih dahulu untuk selanjutnya berpindah ke kereta lokal yang akan membawanya menuju ke Stasiun Bandung Kota.

Tentulah ini sangat tidak efisien dan kesannya malah menghambur-hamburkan biaya dan juga waktu yang berharga di perjalanan. Dari sini kita bisa melihat bagaimana carut-marutnya perencanaan awal dan banyaknya masalah dalam proses pembangunan proyek Kereta Cepat ini yang mana merupakan salah satu bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintahan Presiden Jokowi.

Lalu, bagaimana dengan harga tiket Kereta Cepat ini saat nantinya sudah benar-benar beroperasi normal? Dan, siapa saja masyarakat yang akan menggunakan atau menaiki Kereta Cepat ini untuk melakukan perjalanan singkat dari Jakarta ke Bandung atau sebaliknya? 

Sedangkan saat ini masyarakat sudah memiliki banyak pilihan trasnportasi untuk melakukan perjalanan dari Jakarta ke Bandung, mulai dari tersedianya akses jalan tol baik untuk mobil pribadi maupun angkutan umum seperti bus dan travel, tersedia pula moda transportasi kereta api Parahiyangan yang selama ini telah menjadi primadona bagi masyarakat untuk pergi ke Jakarta ataupun sebaliknya karena harga tiketnya yang sangat terjangkau bagi masyarakat kelas menegah ke bawah. 

Dan satu hal lagi, kereta api Parahiyangan merupakan salah satu kereta api yang sangat menguntungkan dan juga mendatangkan pendapatan besar bagi PT Kereta Api Indonesia.

Di tengah mendung gelap dan bayang-bayang akan gagalnya proyek kereta cepat ini, pemerintah tiba-tiba saja mengeluarkan sebuah pernyataan yang membuat seluruh masyarakat merasa kecewa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline