Lihat ke Halaman Asli

Membangun Keterbukaan Diri untuk Menyesuaikan Diri pada Lingkungan Sosial

Diperbarui: 10 Juli 2024   14:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Achmad Fadhillah, Wahyu Aulizalsini Alurmei

Fakultas Psikologi, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Email: ahmadfadillah572@gmail.com, wahyu.aulia@dsn.ubharajaya.ac.id

Pendahuluan

Lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar kita yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia dan kesejahteraan manusia, termasuk di dalamnya ada elemen-elemen non-hidup. Lingkungan sosial adalah salah satunya, lingkungan sosial ini merujuk pada segala sesuatu yang mana individu manusia hidup dan saling berinteraksi satu sama lain secara keseluruhan. 

Keterbukaan diri merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan bersosial, Keterbukaan diri menurut John H. Harvey & Mark A. Weber (2002) merupakan proses mengungkapkan informasi pribadi yang benar kepada orang lain, mencakup aspek kehidupan pribadi, perasaan dan pengalaman yang dalam. Keterbukaan diri atau Self-disclosure merupakan elemen kunci dalam pembentukan hubungan dan pemeliharaan hubungan interpersonal.

Seseorang individu yang tertutup atau kurang melakukan keterbukaan diri biasanya akan menghadapi beberapa kesulitan, antara lain seperti kesulitan untuk membangun dan memelihara hubungan interpersonal. Individu yang tertutup sering sekali mengalami kesulitan ketika ingin berinteraksi dan membangun hubungan yang bermakna dengan orang lain. Sehingga penulis ingin memberikan beberapa intervensi terhadap klien yang sudah di ambil datanya.

Jenis Alat Tes yang Digunakan

Dari berbagai jenis alat tes psikologi, Jenis alat tes yang digunakan kali ini adalah dengan memakai alat tes IST dan 16 PF. Intelligenz Struktur Test (IST) yang dikembangkan oleh Rudolf Amthaeur di Jerman di Tahun 1953. Tes ini dirancang untuk mengevaluasi bagaimana respon seseorang terhadap situasi tertentu. Tujuannya adalah untuk mengukur bagaimana individu memberikan respon dan berperilaku pada konteks situasi tertentu, contohnya seperti situasi stress dan situasi pekerjaan.

 Tes 16 PF merupakan alat tes Psikologi yang digunakan untuk mengukur kepribadian dan mengidentifikasi 16 Faktor kepribadian utama Individu, Tes ini dikembangkan oleh seorang psikolog yang bernama Raymond Cattell yang merupakan bagian dari pendekatan dalam Psikologi Kepribadian. Tujuan Tes 16 PF ini adalah untuk melihat gambaran yang komprehensif tentang kepribadian individu berdasarkan beberapa faktor yang berbeda-beda. Ini bisa membantu dalam pemahaman yang lebih dalam tentang preferensi, sikap dan perilaku individu dalam berbagai macam situasi.

Tes IST terdiri dari 9 subtes yaitu; 1. Satzerganzung atau melengkapi kalimat (SE), 2. Wortauswahl atau melengkapi kata-kata (WA), 3. Analogien atau persamaan kata (AN), 4. Gemeinsamkeiten atau sifat yang dimiliki (GE), 5. Rechhenaufgaben atau kemampuan berhitung (RA), 6. Zahleinreihen atau deret angka (SR), 7. Figurenauswahl atau memilih bentuk (FA), 8. Wurfelaufgaben atau berlatih balok (WU), 9. Merkaufgaben atau memilih simbol (ME).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline