Lihat ke Halaman Asli

Achmad Rofiqul Ala

Buat apa mundur kawan jika hidup berjalan maju

Hujan

Diperbarui: 23 Desember 2020   06:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat gumpalan kapas gelap
Bersanding bersama cakrawala
Tetes kehidupan jatuh serentak
Membombardir ribuan kilometer lahan

Hujan adalah sepotong kisah
Yang mengikatku pada sebuah Kenangan masa lalu
Membawaku pada keindahan hari ini

Rintik - rintik air
Yang berjatuhan dari udara
Sering membuat genangan
Kadang juga membawa kenangan

Rintihan suci menghidupkan dunia
Aku rindu bersama hujan
Teringat tetesan memori hujan
Teringat menari bersama hujan

Rintihan suci menghidupkan dunia
Aku rindu bersama hujan
Teringat tetesan memori hujan
Teringat menari bersama hujan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline