Lihat ke Halaman Asli

Rudal Kh-31P Zvezda / AS-17 Krypton TNI AU : The AWACS Killer

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13812556241197058617

[caption id="attachment_283988" align="aligncenter" width="568" caption="Peluru Kendali Krypton Terpasang Pada Sukhoi TNI-AU (Foto: Jakartagreater)"][/caption]

Setelah datangnya dua pesawat SU-30 MK 2 pada awal bulan September 2013. Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar – Sulawesi Selatan, yang merupakan home base bagi pesawat tempur SU-27 SKM dan SU-30 MK 2 sudah lengkap mempunyai 16 pesawat.

Salah satu jenis rudal andalan Skadron Udara 11 Wing 5 adalah rudal Krypton Kh-31P  Zvezda (NATO menyebutnya: AS-17 Krypton) peluru kendali udara ke permukaan (Air to Surface Missile) yang dirancang untuk melumpuhkan sistem pertahanan musuh baik di darat maupun menghantam kapal perang musuh di permukaan laut.

Krypton memiliki kecepatan sangat tinggi (Mach 3,5 atau Tiga Setengah Kali Kecepatan Suara), mampu terbang jauh (110 Km), anti-radar, memiliki kemampuan sea skimming, dan bisa mematikan penjejaknya. Rrudal Krypton termasuk ke dalam keluarga ARM(Anti Radiation Missile).

Rudal Krypton dapat diluncurkan dari pesawat Su-27, Su-30, Su-34, Su-35, dan MiG-29 dan mulai digunakana oleh Angkatan Udara Uni Sovyet (Kini Rusia) pada tahun 1988 sebagai jawaban terhadap pengembangan sistem pertahanan udara Patriot milik Angkatan Darat Amerika (US Army) dan Aegis milik Angkatan Laut Amerika (US Navy).

Rudal Krypton memiliki panjang 5, 2 meter dengan berat 600 Kg dan mampu menembak sasaran sejauh 200 km. Karena rudal ini ditugaskan untuk menghancurkan radar musuh, Krypton tidak dibebani hulu ledak besar, melainkan hanya 90 Kg (Blast Frag). Kelebihan rudal ini, mampu menghantam kapal perang, fasilitas Radar, drone , ataupun pesawat mata-mata. Untuk itu AS-17C Krypton mendapat julukan “ The AWACS Killer”.

Untuk mendapatkan kecepatan yang sangat tinggi, rudal Rudal Kh-31P didorong oleh 5 buah rocket booster dan ramjet yang dipadukan dalam dual roket pendorong.

Saat meluncur, pada tahap awal rudal ini berakselerasi dengan mesin roket untuk mendapatkan kecepatan Mach 1,8. Setelah itu mesin pendorong pertama dilepas untuk digantikan 4 mesin jet pendorong, untuk mencapai kecepatan tertinggi Mach 3,5. yang berguna untuk mengurangi resiko tertembak senapan mesin CIWS (Close In Weapon System) seperti Phalanx dan Goalkeeper.

Saat ini rudal Krypton digunakan oleh Rusia, India, Cina, Aljazair, Suriah, Venezuela, Peru, Vietnam, Malaysia dan Indonesia.

[caption id="attachment_283987" align="aligncenter" width="752" caption="Peluru Kendali Krypton: The AWACS Killer (Foto: Jane"]

1381255205708312384

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline