Lihat ke Halaman Asli

.......Sayang

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

hmmm...

beberapa hari ini, ada beberapa teman di FB yg menandai saya dalam tulisan mereka. Setelah dibaca-baca, lumayan menarik juga. walaupun saya hanya bisa memaknai tulisan mereka sesuai dengan kemampuan saya (yg memang masih sangat sedikit, hehe). Kenapa saya tidak membuat tulisan juga ? ide yang bagus, pikirku kemudian.

Hanya saja, temanya apa ya?

oh iya, saya kembali ke beberapa minggu lalu saat sekolah saya mengadakan sebuah reuni akbar. Saat itu saya dan seorang teman menyempatkan diri bersilaturahmi dengan para guru-guru yang telah "membuat" kami seperti sekarang ini. Salah satu dari sekian guru tadi, ada seorang guru yang prestasinya sangat luar biasa, baik dalam lingkup sekolah maupun diluar sekolah. Sehingga tdak salah jika beliau dipercaya oleh KEMENDIKNAS untuk diperbantukan dalam lingkup sekolah kami.

Melihat hal itu, teman saya (yang kebetulan berprofesi yang sama dengan beliau yakni sebagai dosen) bertanya, apa saja resep-resep sehingga beliau bisa seperti itu, sukses mengajar serta  menghasilkan murid-murid yang sukses di bidangnya masing-masing? beliau menjawab dengan jawaban yang sangat tidak kami perkirakan sebelumnya. Beliau menjawab, "Tuhan menyayangi saya, karena saya sayang sama anaknya orang (murid-murid)". Hal itu membuat kami berdua berpikir sambil menganggukkan kepala. Ternyata seperti itulah Tuhan membalas kebaikan beliau sebagai seorang pengajar.

Jika dipikir-pikir, memang tidak ada salahnya jika kita menyayangi orang lain. Karena hal itu sudah menjadi kewajiban kita sebagai manusia, selain menjaga hubungan kita dengan sang Pencipta. Hanya saja beberapa dari kita masih sering berpikir, jika rasa sayang kita kepada orang lain terkadang dibalas dengan perlakuan yang tidak menyenangkan. Menurut saya, hal itu wajar terjadi karena setiap dari kita memiliki tingkat intensitas "kesadaran" yang berbeda-beda, sehingga membutuhkan waktu untuk menyadari apakah perlakuan "balasan" yang diberikan kepada mereka yang menyayangi kita, sudah sesuai atau malah menyakitkan. Karena saya yakin, setiap dari kita akan mendapatkan momen yang tepat untuk menyadarinya (entah itu dalam waktu singkat atau bahkan memakan waktu bertahun-tahun).

wah, ternyata jam sudah menunjukkan pukul 17.00 wita. Tanda jam pulang kantor. masih banyak yang ingin saya tuangkan, terpaksa harus saya akhiri sampai disini. Pesanku, sayangilah orang-orang disekitarmu sesuai dengan kemampuanmu. Niscaya Tuhan juga akan sayang padamu melalui rezekiNya.

Selamat menyayangi....

semoga bermanfaat....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline