Lihat ke Halaman Asli

Ach Fauzan Masudi S.P. M.Si

Universitas Jember

Membangun Citra dan Meningkatkan Pemasaran Beras Ketan Lumajang

Diperbarui: 12 Oktober 2023   10:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Tanggal: 11 Oktober 2023 

Lumajang, Jawa Timur - Kabupaten Lumajang di Jawa Timur telah lama dikenal sebagai salah satu sentra terbesar dalam produksi beras ketan di Indonesia. Namun, sayangnya, sejauh ini, "Beras Ketan Lumajang" belum mendapatkan pengakuan yang sebanding di pasar nasional. Inilah yang mendorong Prof. Indarto, seorang dosen dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember, untuk mengambil langkah progresif dengan melakukan pendampingan branding dan manajemen usaha di Kelompok Tani Sembada, Desa Darungan, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Jember.

Di Desa Darungan, Kecamatan Yosowilangun, beras ketan mengalir dalam jumlah luar biasa. Setiap tahun, hasil panen bisa mencapai hingga 4000 ton, menjadikannya produsen beras ketan terbesar kedua di Indonesia. Kelompok Tani "Tani Sembada" adalah salah satu kekuatan utama di balik produksi ini, mengelola sekitar 30 hektar lahan dengan produktivitas rata-rata 5 ton per hektar. Sayangnya, meskipun potensi besar ini, kelompok ini masih menghadapi kesulitan dalam memasarkan produk mereka dan hasil panen tetap dijual kepada tengkulak dalam kemasan karung, tanpa identitas merek yang jelas.

Dalam upaya untuk mengatasi tantangan ini, program Desa Binaan yang dipimpin oleh Prof. Indarto mencakup beragam kegiatan yang sangat penting. Ini mencakup pendampingan dalam branding dan pemasaran. 

Dalam rangka membangun citra merek yang kuat bagi beras ketan Lumajang, tim program ini melalui serangkaian tahapan, mulai dari koordinasi hingga pengurusan dokumen-dokumen legal yang diperlukan untuk meningkatkan eksistensi produk beras ketan Lumajang. Ini melibatkan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pengurus Gapoktan Sembada, penyuluh pertanian lapang wilayah Darungan, dan Kepala Bidang Tanaman Pangan Kabupaten Lumajang. Hasil dari kerjasama ini adalah desain logo dan merek yang telah didaftarkan di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), yang akan membantu mengidentifikasi beras ketan Lumajang secara khusus di pasar.

Selain itu, tim program memberikan pelatihan teknis terkait pengolahan ketan menjadi beragam produk. Salah satu contoh yang menonjol adalah pembuatan "mochi-bites," yang merupakan salah satu produk turunan dari beras ketan. Pada tanggal 16 Juli 2023, sebanyak 25 ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok tani Sembada mengikuti pelatihan ini dengan sukses. Hasilnya, semua peserta mampu membuat mochi-bites dengan baik, membuka peluang baru dalam diversifikasi produk beras ketan Lumajang.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Tidak hanya berhenti di situ, tim program ini juga berhasil menjalin kerjasama dengan PT. Mina Agro Smart Indonesia untuk pengemasan dan branding. Selain itu, upaya pengurusan dokumen-dokumen legal seperti Hak Cipta untuk logo, merek, serta Pengakuan Indikasi Geografis akan membantu meningkatkan eksistensi produk beras ketan Lumajang di pasar.

Prof. Indarto, dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember, menyatakan, "Kami berharap bahwa program ini akan membantu meningkatkan eksistensi dan pemasaran beras ketan Lumajang. Dengan dukungan dari seluruh stakeholder dan masyarakat, kita bisa mengangkat beras ketan Lumajang ke tingkat yang pantas dan membuatnya dikenal di seluruh Indonesia." Dengan langkah-langkah positif ini, "Beras Ketan Lumajang" akan semakin mendapat tempat istimewa di hati masyarakat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline