Lihat ke Halaman Asli

Diary Dyandra (3)

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13736905101704686749



“1 Desember 2003”

“Dear diary..

Radit tidak membantu sama sekali untuk mengobati kerinduanku kepada Sani. Malah dia terlihat sama dengan Sani sekarang. Datang dan pergi, menghilang lalu muncul kembali. Sudah berapa tahun aku mencoba membangun hatiku untuknya tapi dia terlihat tidak begitu perduli dengan usahaku ini, diary.”


“30 Desember 2003”

“Dear diary..

Maaf diary aku membangunkanmu tengah malam begini. Aku gelisah ,diary. Baru saja aku memimpikan Sani.. aku bermimpi bertemu dengannya. Aku sungguh merindukannya. Tak ada kata tak ada kabar yang datang kepadaku untuk mengobati luka di hatiku yang semakin lama semakin perih walau tanpa luka parah. Sudah hampir memasuki bulan ketiga dia menghilang. Aku sungguh merindukannya, diary. Hanya satu pintaku jika dia masih berada di suatu tempat di dunia ini aku mohon jagalah dia kemanapun kakinya melangkah.”


“31 Desember 2003”

“Dear diary..

Benar saja.. aku tidak pernah meragukan kekuatan mimpiku selama ini. Sejak kelas VII dulu mimpiku tidak pernah meleset dengan kenyataan yang akan terjadi kepadaku. Walaupun biasanya aku baru menyadarinya setelah hal-hal yang kumimpikan itu menjadi kenyataan. Dan sekarang... mimpiku kemarin malam akhirnya menjadi kenyataan. Sani tiba-tiba muncul kembali, diary. Ini malam tahun baru dan dia baru menghubungiku sekarang setelah 2 bulan berlalu. Kemana dia selama ini? Hanya alasan ringan yang kuterima. Dia bilang saudara perempuannya membawa handphonenya keluar kota dan dia tidak mempunyai akses untuk menghubungiku sama sekali. Haruskah aku mempercayainya? Kenapa dia tiba-tiba muncul kembali setelah aku mencoba untuk membangun hatiku kembali untuk Radit? Tapi, maaf Sani.. hanya kata maaf yang bisa kuberikan untuknya, diary. Mungkin lebih baik begini.. lebih baik berakhir begini kisah cinta pertamaku. Tapi jangan khawatir Sani, percayalah kekuatan cinta pertama jauh lebih besar dari cinta-cinta setelahnya. Sani.. dia akan tetap berada di celah kecil dalam sudut kosong hatiku. Sani.. akan tetap kusimpan di dalam kotak “Remember When”-ku dan suatu saat aku akan membukanya sambil mengenangnya.... kisah cinta pertamaku.”


“1 Januari 2004”

“Dear diary..

Kuharap aku bisa jauh lebih baik di tahun ini. Kubuka lembar baru dalam hari-hariku dengan nama Radit yang mengisi lembar pertamanya. RADIT <3.”

endless love by achaakk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline