Lihat ke Halaman Asli

Ach LittausilA

Universitas Negeri Malang

Melalui Program Startup Campus, Mahasiswa Indonesia Membangun Startup untuk Mensejahterakan Petani di Indonesia

Diperbarui: 22 Desember 2022   14:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Program Startup Campus merupakan program dari mitra Yayasan Bakti Achmad Zaky dalam Magang dan Studi Independen Bersertifikat yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Startup Campus merupakan pelatihan bisnis digital yang dilakukan secara daring selama 1 semester dengan tujuan peserta memiliki skill baik soft skill maupun hard skill untuk dapat membangun sebuah bisnis digital hingga mampu melakukan pitching kepada investor. Terdapat 4 track yang disediakan pada program Startup Campus, diantaranya The Founder, UI/UX Design, Data Science, dan Artificial Intelligence.

Salah satu yang menarik banyak perhatian adalah Founder Track. Pada track ini, peserta akan diajarkan cara membangun startup dari awal. Dimulai dari penyelesaian masalah, memvalidasi ide bisnis, riset pasar, hingga pitching di depan investor.

"Pada program Startup Campus kali ini, hampir mirip dengan drama korea berjudul startup. Dari sekian banyak peserta, kami dikelompokkan menjadi 4-5 anggota di setiap kelompoknya. Ini menjadi tantangan tersendiri karena harus membangun startup dengan orang-orang yang Belum kita kenal sebelumnya," ungkap Arzaq, mahasiswa program studi S1 Akuntansi.

Pembelajaran pada Startup Campus dilakukan secara full daring yang terdiri dari live session, asinkronus, mentoring, cycle meeting, proyek tim, hingga demo day. Pada proyek tim, masing-masing tim diminta untuk membuat ide startup berdasarkan permasalahan yang ada saat ini. Yang kemudian diberikan materi dan bimbingan mulai dari foundational thinking framework hingga fundraising.

Salah satu tim pada program ini membuat startup bernama Organotani. Tim ini terdiri atas 5 orang yang berasal dari universitas yang berbeda, diantaranya Ach. Littausil Arzaq dan Fathimah Soraya (Universitas Negeri Malang), Wahyu Sandwi Vaggy (Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya), Aulya Yusnia Y. (Universitas Muhammadiyah Malang), dan Aliffio Rachel S. (Politeknik Negeri Jember).

Organotani terbentuk berdasarkan permasalahan petani khususnya petani organik yang sering merasa kesulitan dalam memasarkan produk pertanian organiknya, serta harga hasil pertanian organik yang terbilang masih kurang menguntungkan petani.

Oleh karena itu, Organotani hadir sebagai startup yang membantu para petani organik dalam menjangkau market yang lebih luas serta membantu mendistribusikan hasil pertaniannya. Organotani akan membantu para petani organik untuk dapat mendistribusikan hasil pertaniannya kepada pasar, minimarket, agen, dan bisnis-bisnis lainnya. Untuk dapat mengetahui lebih lanjut tentang Organotani maka dapat diakses melalui link berikut: www.organotani.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline