Mengapa sih masjid perlu dimakmurkan? Apakah tidak ada lagi orang-orang yang mau mengunjungi rumah-rumah Allah tersebut? Seharusnya kan itu sudah menjadi suatu kewajiban bagi setiap muslim apalagi yang laki-laki, karena ada satu kisah dari seorang laki-laki buta yang mendatangi Nabi saw lalu ia berkata:“Ya Rasulullah, sesungguhnya saya tidak mempunyai seorang penuntun yang mengantarkanku ke masjid”. Lalu ia meminta Rasulullah untuk memberi keringanan baginya untuk shalat di rumahnya maka Rasulullah memberikannya keringanan. Ketika Ibnu Ummi Maktum hendak kembali, Rasulullah memanggilnya lalu berkata: “Apakah Engkau mendengar panggilan (adzan) untuk shalat?” ia menjawab “benar”, maka Rasulullah bersabda: “Penuhilah panggilan tersebut.(HR. Muslim)”.Berarti alangkah pentingnya sholat tersebut, sampai-sampaiorang yang buta saja diwajibkan untuk sholat berjamaah di masjid. Lalu apa maksudnya hadits tadi apabila tidak ada ganjaran yang setimpal dari Allah bagi orang buta tadi? Kemudian bagaimana keutamaan –keutamaan yang lainnya apabila sholat di masjid ? Apakah mereka yang selama ini tidak ke masjid tidak mengetahuinya? Ataukah memang mereka sengaja untuk tidak mengetahuinya? Ini baru yang menjadi masalah karena yang sudah tahu namun tidak menjalankan perintahNya, maka Allah menjulukinya orang-orang yang munafik, tapi muncul pertanyaan lagi, kenapa ya bisa begitu?
Lalu bagaimana ya, apabila pergi ke masjid tetapi keamanan dan kebersihannya di masjid kurang? Apalagi apabila sampai tidak ada air, pasti masjid tersebut akan sepi. Pernah ada pengalaman saat berkunjung ke sebuah perguruan tinggi swasta di kota, masjid itu sangat besar bahkan lumayan besar untuk kapasitas kampus swasta, namun apa yang terjadi pada saat sholat Zhuhur masjid itu sepi tidak ada yang mendatanginya, setelah penasaran kenapa tidak ada yang adzan dan berniat untuk memanggil orang-orang untuk sholat berjamaah, ternyata pada saat wudhu air di masjid tersebut mati. Bahkan setelah di perhatikan orang-orang yang berada dalam kampus itu memilih sholat di masjid luar kampus. Oleh karena itu, perlu adanya kecintaan merawat masjid. Mulai dari pengurus sampai setiap individu yang menjadi orang muslim. Kita juga sebagai muslim wajib memungut sampah apabila ada sampah yang berserakan disana dan jangan sampai kita yang membuang sampah itu, karena kebersihan itu sebagian dari iman. Jadi kalau masih punya iman, pasti akan mengambil apabila melihat sampah di hadapannya. Kemudian apa ya yang bisa membuat orang tertarik berbondong-bondong pergi ke masjid? Ada satu jokeyang mengatakan “Logika tidak akan berjalan apabila belum diisi Logistik”. Ibarat kenapa sih orang-orang mendatangi sebuah pesta, oh ternyata disana ada makanan. Sama halnya dengan masjid apabila masjid tersebut mengadakan buka Shaum , pasti akan ramai dengan orang-orang yang berniat untuk mendapat makanan disana. Walaupun awalanya mungkin niatan orang-orang karena makanan, tetapi apabila itu terus –menerus dan diberi pengarahan untuk meluruskan niat, pasti secara otomatis akan berubah secara sendirinya karena hatinya telah terpaut di masjid.Banyak pertanyaan yang mungkin hanya dapat dijawab oleh orang-orang yang bersangkutan dengan hal itu. Yang pasti ada beberapa alasan kenapa orang-orang sudah jarang pergi ke masjid. Yang pertama adalah masjid yang jauh dari kediaman. Keadaan hal inilah yang membuat orang jadi `males` untuk melangkahkan kaki ke masjid. Andaikan mereka tahu beberapa keutamaan yang Allah akan berikan kepada orang yang mau pergi ke masjid orang tersebut pasti akan mendatanginya walaupun dalam keadaan merangkak. Seperti yang telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya yang menyatakan,” Seandainya manusia mengetahui keutamaan panggilan adzan dan shaf awal kemudian tidaklah mereka bisa mendapatinya kecuali dengan berundi, pastilah mereka berundi dan seandainya mereka mengetahui keutamaan bersegera menuju masjid niscaya mereka akan berlomba-lomba dan seandainya mereka mengetahui keutamaan sepertiga malam yang awal dan shubuh niscaya mereka akan datang kepadaKu walaupun dengan merangkak[Hadits Riwayat Bukhari no. 615 dan Muslim no. 437]”. Kemudian yang kedua, apabila sholat di masjid bacaan imam yang panjang-panjang, sehingga`males` kalau kelamaan,” kan masih ada waktu yang mesti dikejar, kalau sholat sendiri pasti lebih cepat”. Tapi padahal sholat berjamaah itu lebih baik 27 derajat daripada sholat sendiri. Bahkan kalau urusan bacaan yang panjang-panjang, imam-imam sekarang terutama di Indonesia initidaklah ada apa-apanya dibandingkan pada saat Rasulullah Saw dulu.Ada dalam kisah bahwa Rasulullah sengaja memanjangkan bacaan surat pendek dalam sholat subuh hingga 2 sampai 3 juz, dibandingkan sekarang itu mungkin sangat lama, tapi itulah Rasul dulu. Lalu yang ketiga sudah ada niat ke masjid tidak memedulikan jarak dan waktu, tetapi tidak ada teman yang menemani. Dari hal ini tentu kita dapat mengajak teman-teman kita untuk pergi ke masjid bareng-bareng, karena penerapan Multi Level Amal itu dimulai dari proses mengajak, apabila kita mengajak sedikitnya 2 orang saja apabila 2 orang teman kita mengajak 2 temannya lagi dan kemudian seterusnya, berapa pahala yang akan kita dapatkan, sungguh banyak sekali. Selanjutnya yang keempat banyak tugas yang menumpuk yang harus cepat diselesaikan. Tenang sobat, tidak semua pekerjaan kita itu kita kerjakan sendiri, karena sesungguhnya Allah lah yang mengendalikan semuanya, apabila pada saat mengerjakan tugas kemudian Allah membuat kita lupa, apakah yang bisa kita lakukan? Setidaknya ada beberapa waktu yang diijabah Allah swt saat berdoa yaitu, 1/3 waktu malam, kita waktu antara adzan dan iqomah (duduk menunggu sholat) dan juga doa setelah sholat fardu. Setidaknya ada dua do`a yang akan dikabulkan (insyaaLlah pen.) oleh Allah swt, yaitu waktu menunggu sholat dan setelah sholat. Dan apabila kita meminta kepada Allah untuk membantu memberi pencerahan saat mengerjakan tugas, Allah pasti akan membantu. Dalam Al-Qur`an juga sempat dijelaskan allah itu dekat kepada kita lebih dekat daripada urat leher kita. Masa` Allah sudah dekat namun kita malah menjauhinya dengan tidak mendatangi rumah-rumahNya? Dan yang terakhir adalah ajakan teman ke tempat lain selain masjid. Ini merupakan suatu godaan yang serius sobat, saat kita sedang mendengar adzan dan hendak menuju masjid, tiba-tiba teman kita mengajak untuk pergi ke suatu tempat seperti tempat makan dan menunda sholat berjamaah di masjid dan menggantikannya sholat berjamaah berdua di mushola. Mungkin sebagai temannya kita sulit untuk menolaknya, namun pada saat itu ada 2 pilihan kita, yang pertama menerima ajakan teman kita dan yang kedua menolak ajakan teman untuk tetap pergi ke masjid. Bisa jadi teman kita tadi menjadi setan yang menggoda kita sobat, dan alangkah lebih baiknya apabila kita bisa mengajak teman kita itu untuk pergi bersama-sama ke masjid.
Jadi kesimpulannya, untuk membuat orang tertarik di masjid maka harus ada yang menarik di masjid, dan yang menarik itu biasanya dimulai dari logistik, kemudian dari situ bisa penanaman nilai syiar di hati mereka. Karena hati dengan cinta masjid itu sebuah proses yang berlanjut bukan sebuah kecintaan instan yang mudah hilang.
Billahi sabili Haq, Fatabiqul Khairat
@achmad_wehehe
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H