Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Apersepsi dalam Pembelajaran

Diperbarui: 8 September 2020   00:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                                              sumber gambar: cinajurekspres.net

Pendidikan, menurut para pakar pendidikan dapat disimpulkan adalah proses yang dilalui seseorang untuk menambah pengetahuan, pengalaman, melatih kemampuan otak, mengembangkan potensi berpikir, dan menstabilkan emosional peserta didik. Juga sebagai wadah untuk membawa peserta didik kepada tahap berpikir yang optimal, emosional yang maksimal, dan keterampilan yang profesional. 

Pendidikan juga sebagai sarana untuk mengembangkan kecerdasan, meningkatkan kualitas hidup, dan mengenal hakikat kehidupan. Dengan proses tersebut akan menjadikan peserta didik untuk dapat berinteraksi dan bersosialisai dengan lingkungan sekitar. 

Dan yang terpenting dari semua itu adalah mengetahui darimana pengetahuan tersebut berasal sehingga menjadikan peserta didik mendekatkan diri kepada Sang Pemilik Ilmu, yakni Allah.

Untuk mencapai pendidikan yang mampu membawa peserta didik kepada tujuan pendiidkan tersebut maka perlu melalui tahap dan/ proses yang optimal. 

Proses yang dilalui tersebut akan menentukan kualitas peserta didik dalam menyukseskan tujun pendidikan itu. Banyak cara yang dilakukan oleh pendidik untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut. Seperti penyesuaian materi dalam (kurikulum), penggunaan media, pemakaian metode, dan model pembelajaran, serta sistem evaluasi yang sempurna.

Pendidik dengan kompetensi yang harus dimilikinya setidaknya memiliki empat kompotensi (4) kemudian dari kompetensi tersebut dilakukan pengembangan dan peningkatan agar peserta didik menikmati dinamisasi proses edukasi yang membangkitkan semangat belajarnya.  

Semisal, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Masing-masing kompetensi tersebut seharusnya dimiliki sebagai syarat untuk menjadi pendidik profesional dan meningkatkan kompetensi tersebut sesuai dengan kapasitas masing-masing pendidik.

Dalam artikel ini, dapat diambil satu contoh untuk menjadi perhatian pendidik dalam proses pembelajaran berlangsung. Dalam proses edukatif tersebut, kompetensi yang paling dominan bagi seorang guru/ pendidik adalah kompetensi pedagogik dan profesional. 

Kompetensi ini dikenal sebagai hard skill guru sehingga ia dianggap mampu mengajar/mendidik siswa. Komptensi pedagogik berkaitan dengan keahlian guru dalam menguasai materi pelajaran dan kompetensi profesional guru berkenaan dengan keahlian guru dalam mengajar siswa. 

Ramayulis menempatkan kompetensi pedagogik dan profesional tersebut dalam kelompok hard skill guru. Sedangkan kompetensi sosial dan kepribadian termasuk dalam kelompok soft sklii guru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline