Lihat ke Halaman Asli

ACEP SUMARNA

Guru Kelas SD Negeri Sirnagalih

Emosi bukan Solusi

Diperbarui: 10 Juni 2024   14:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 Ketika menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan, tidak jarang kita terjebak dalam gelombang emosi yang intens. Marah, sedih, atau frustrasi sering kali menjadi respons alami terhadap situasi yang tidak kita inginkan.

A. Mengapa Emosi Bukan Solusi?

1. Mengaburkan Penilaian 

   Emosi yang kuat dapat mengaburkan penilaian kita dan membuat kita mengambil keputusan yang tidak rasional. Saat marah atau kecewa, kita cenderung merespons situasi dengan impulsif tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang.

2. Memicu Konflik 

   Tanggapan emosional yang tidak terkontrol sering kali memicu konflik dengan orang lain. Kata-kata yang diucapkan saat marah atau frustasi dapat melukai perasaan orang lain dan merusak hubungan yang sudah terjalin baik.

3. Menguras Energi 

   Emosi negatif seperti kemarahan dan kecemasan memerlukan energi yang besar. Jika dibiarkan berlarut-larut, ini dapat menyebabkan kelelahan mental dan fisik, serta berdampak buruk pada kesehatan secara keseluruhan.

B. Mengelola Emosi dengan Bijak

1. Berlatih Mindfulness 

   Mindfulness atau kesadaran penuh adalah teknik yang efektif untuk mengelola emosi. Dengan berfokus pada momen saat ini tanpa menghakimi, kita bisa mengenali dan menerima perasaan kita tanpa terhanyut dalamnya. Penelitian menunjukkan bahwa mindfulness dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline