Lihat ke Halaman Asli

Acep Cahyadin

Mahasiswa

Artikel Artificial intelligence (AI) antara Kemajuan Teknologi dan Kemunduran Ahlak

Diperbarui: 9 Juli 2024   19:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SJTV

Penulis : Acep Cahyadin (Mahasiswa Teknik Industri Unpam)

Kemajuan dalam bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Dari kesehatan hingga pendidikan, AI menawarkan berbagai solusi inovatif yang mampu meningkatkan kualitas hidup. Namun, seiring dengan manfaat tersebut, muncul pula tantangan etis dan moral yang perlu diperhatikan. Dalam konteks Islam, penting untuk meninjau perkembangan AI melalui kacamata syariah dan akhlak, guna memastikan teknologi ini tidak mengakibatkan kemunduran nilai-nilai kemanusiaan. Artikel ini akan membahas bagaimana Islam memandang AI, tantangan etis yang muncul, dan cara mengintegrasikan teknologi dengan nilai-nilai Islam.

Dalam sebuah kutipan oleh Goralski dan tan pada tahun 2020 mengatakan bahwa kemampuan buatan (Al) merupakan kemampuan sistem untuk menerjemahkan data internal dengan benar serta mengelola data tersebut dan menggunakan hasil olahan tersebut untuk suatu tujuan tertentu.

Adanya Al ini merupakan sebuah peluang bagi seseorang yang dapat memahami dengan baik penggunaan teknologi, namun juga sebagai ancaman bagi orang yang tidak dapat menggunakan teknologi

Al di semua sektor kehidupan

1. Industri untuk optimatisasi dan efesiensi seperti tidak adalagi penjagaan tol di era sekarang yang digantikan dengan kartu.

2. Kesehatan, membantu diagnosis dan merancang perawatan, di dalam dunia kesehatan pun mendiagnosis kesehatan seseorang dapat menggunakan mesin.

3. Teknologi informasi dan komunikasi, tidak dapat lepas dengan penggunaan handphone dan sangat ketergantungan terhadap gadget

4. Keuangan, Al digunakan untuk deteksi penipuan dan manajemen resiko, yaitu pembayaran digital yang saat ini sangat membantu apabila lupa saat membawa uang cash, dengan adanya pembayaran ini pun kita dapat menyeleksi resiko manajemen keuangan, serta mengatur biaya bulanan.

Beralihnya transportasi tanpa pengemudi lagi, hal tersebut bisa dimitigasi resiko mengenai kecelakaan, pendapat dari seorang yang ahli mengatakan bahwa transportasi yang rentan dimitigasi resikonya adalah transportasi udara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline