Lihat ke Halaman Asli

Partisipasi Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Posyandu Masih Rendah

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kutacane, Jurnalis Warga : Kegiatan Posyandu di tengah masyarakat sangat berperan dalam upaya mendukung pencapaian pembangunan kesehatan ibu dan anak. Oleh karena itu diharapkan masing-masing puskesmas agar terus melakukan penyuluhan di desa-desa. Demikian di tegaskan Kepala Dinas Kesehatan, Kabupaten Aceh Tenggara. dr. Ramulia, SpOG, saat ditemui di ruang kerjanya sebelum melayani konsul para bidan desa, Senin, (21/7), ketika diminta tanggapannya terkait masih rendahnya partisipasi masyarakat terhadap posyandu.

Lanjut Kadis menjelaskan, terdapat lima program yang dilakukan oleh Posyandu yaitu, program KB, KIA, gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare. Dengan program tersebut terbukti dapat menurunkan angka kematian bayi dan balita. Sehingga partisipasi masyarakat dalam mendukung terlaksananya Posyandu ini sangat penting, tanpa keaktifan masyarakat ke Posyandu maka program ini tidak akan berjalan dengan baik.

“ Dengan keaktifan masyarakat untuk datang dan memanfaatkan pelayanan kesehatan di posyandu dapat mencegah dan mendeteksi sedini mungkin gangguan dan hambatan pertumbuhan pada balita. Misalnya pada permasalahan gizi buruk anak balita, kekurangan gizi, busung lapar, dan masalah kesehatan lainnya menyangkut kesehatan ibu dan anak akan mudah dihindari melalui kegiatan posyandu. Sehingga posyandu sebagai layanan kesehatan yang sangat dekat pada masyarakat sangat berperan penting dalam deteksi dini masalah gizi,” jelas Kadiskes.

Sementara itu, Usman,SKM, Kepala Puskesmas Jambur Lak-lak, Kecamatan Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara, menyikapi permasalahan ini, pihaknya bersama petugas KIA puskesmas akan melakukan pembinaan dan penyuluhan di seluruh desa. Menurutnya, partisipasi warga untuk datang ke posyandu masih sangat rendah khususnya di Kecamatan Ketambe.

Kendala lain, tambah Usman, kurangnya pemanfaatan posyandu membuat tidak maksimalnya capaian pembangunan kesehatan ibu dan anak di Kecamatan Ketambe. Pasalnya, masih banyak bumil yang tidak memanfaatkan tenaga bidan di desa, dan para orang tua tidak mengizinkan anaknya diberi imunisasi. Sementara petugas kesehatan puskesmas secara rutin telah melakukan penyuluhan di setiap desa.

“ Kami setiap bulan secara rutin telah melakukan penyuluhan dan promkes, namun pemanfaatan posyandu oleh masyarakat rendah. Seperti bumil kita sudah anjurkan untuk rutin melakukan pemeriksaan kepada bidan, dan menghimbau warga melalui kepala desa dan camat untuk membawa anaknya datang ke posyandu setiap bulannya, tapi masih banyak warga yang paham,” keluhnya. ( Jurnalis Warga/Rosa).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline