Lihat ke Halaman Asli

Marcha Latupeirissa

The Special One β€’ Indonesian β€’ πŸ‘©πŸ’ŸπŸŽΆπŸŽ€πŸŽ§πŸŽ¬πŸŽ₯πŸ“πŸ“±πŸ“·πŸŒŒ

Akan Ada Waktunya bagi Setiap Orang

Diperbarui: 1 April 2018 Β  23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel


Jadi seorang solo traveler adalah cita-cita yang terpendam cukup lama untuk gue pribadi karena keterbatasan banyak hal dan dengan alasan beberapa hal. Thank God akhirnya bisa kesampean... Ya, gue baru aja menyelesaikan solo project gue untuk solo traveling di hari ulang tahun gue beberapa hari yang lalu. Well, apa sih yang harus gue lakukan sebelum gue mati kalau bukan ngejar apa yang gue impikan selagi gue masih hidup?

Untuk solo project kali ini sengaja gue ga share ke banyak orang sebelum gue berangkat. Takut dikira sombong padahal ke Singapore doang yang notabene dekat sekali dengan Indonesia dan udah banyak lah pasti orang kita yang pergi ke sana. Dan lagi gue pribadi punya pandangan kalau ngumbar-ngumbar itu kayak ngedahuluin kehendak Tuhan rasanya.Β 

Dari mulut ini yang suka ga tahan untuk share, gue jadi belajar tutup mulut dan share hanya ke sedikit sekali orang sebelum gue berangkat. Pas gue di sana pun gue cuman kasih tau ke beberapa orang saja.Β 

Beberapa hal yang jadi pertimbangan gue untuk tidak memberitahukan ke banyak orang atau share di sosmed sebelumnya dan selama di sana salah satunya karena alasan keamanan. Sebelum gue mulai solo project ini gue prepare cukup lama tentunya dan gue juga harus googling tips2 untuk jadi seorang solo traveler.

Jadi dari akhir tahun lalu gue share ke seorang teman baik yang ketika gue ungkapkan keinginan gue untuk solo traveling dia langsung dukung gue 100%. Dan ketika gue tunjuk Singapore sebagai negara pertama untuk gue datangi dia juga setuju karena menurut dia Singapore adalah negara yang aman untuk seorang solo traveler wanita. Terbukti sih selama gue di sana ga ada tuh kejadian aneh atau kehilangan barang.

Kenapa gue pilih berangkat waktu ulang tahun gue? Yah toh pas ultah gue so far juga ada aja yang luar biasanya. Kejadian 4 tahun lalu lah.. So kali ini kenapa gue ga buat lagi aja.. And somebody said, "good timing" well, i think so buddy.

Karena keterbatasan dana pun gue memilih hostel ketimbang hotel karena jauh lebih murah. Nanti gue bakal share videonya di IG gue. Tempatnya keren, recomended! Murah tapi ga murahan.

Ini pengalaman pertama gue juga untuk bermalam di hostel. Jujur sebelumnya agak takut. Tapi ternyata ga seseram yang dibayangkan. Tiba-tiba lagi blow rambut di toilet ada yang masuk nanya lah minta rekomendasi gue baju mana yang lebih formal.Β 

Atau ada cowok bule yang tiba-tiba duduk semeja pas sarapan. Macem2! Pas baru pertama naik MRT terus ada yang nanya karena mungkin dipikir gue orang Singapore dan ternyata sama-sama turis tapi dia dari Taiwan bareng teman-temannya banyakan dan kita ngobrol cukup seru juga waktu itu sampai tukeran account line. Seru deh!

Dari baca peta macam Dora dan kalau gue ga yakin daripada gue kesasar mending gue tanya orang sekitar gue. Dari anak muda sampai lansia, orang China atau orang India, gue samperin aja langsung. Tapi ada juga yang gue bisa cari tau sendiri cuman bermodalkan map. Gue pribadi selama di sana lebih suka MRT deh ketimbang bus karena MRT itu rutenya ga sebanyak bus. Tapi karena bus lebih banyak jadinya gue lebih banyak menggunakan bus sih di sana ketimbang MRT.

Untuk anak-anak muda yang mau coba solo traveling, ayo coba! Rasa penasaran lo harus lebih besar ketimbang rasa takut lo! Masalah bahasa? Ga usah terlalu khawatir juga sih menurut gue. Grammer bukan yang terpenting. Tapi kalau grammer lo bagus ya itu point plus sih. Yang penting pas lo ngomong dan mereka ngomong ya sama2 nyambung & ngerti aja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline