Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang kaya dan beragam. Salah satu varian batik yang menarik perhatian adalah batik sasambo, yang merupakan batik khas Nusa Tenggara Barat (NTB). Batik sasambo memiliki keunikan karena berasal dari tiga suku etnis utama di NTB, yaitu suku Sasak (Lombok), suku Samawa (Sumbawa), dan suku Mbojo (Bima).
Meskipun NTB lebih dikenal dengan seni tenunnya, terdapat keyakinan bahwa jejak budaya membatik dari Kerajaan Majapahit (Jawa) juga hadir di wilayah ini. Ketika Kerajaan Majapahit berinteraksi dengan Kerajaan Selaparang di Nusa Tenggara, budaya batik menjadi salah satu pertukaran budaya yang terjadi di kalangan masyarakat setempat.
Meski kegiatan menenun lebih dominan dan berkembang di masyarakat Nusa Tenggara, saat batik mulai berkembang lagi di wilayah ini, teknik dan corak yang digunakan untuk membuat batik sasambo pun terlihat unik.
Pengenalan batik sasambo kepada publik dilakukan pada tanggal 17 April 2010. Pemerintah daerah NTB mendukung pengembangan batik khas setelah batik diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009. Setelah diperkenalkan ke publik, batik sasambo menjadi seragam wajib bagi pegawai negeri dan pelajar sekolah di NTB. Kini, NTB memiliki kekhasan corak batik yang turut memperkaya keanekaragaman budaya di Indonesia.
Proses pembuatan batik sasambo melibatkan beberapa teknik yang unik. Salah satunya adalah menggunakan canting (alat berbentuk spuit kecil) dan besi panas untuk menerapkan lilin dengan pola khas NTB pada kain batik. Pola yang terlebih dahulu diblok dengan lilin kemudian dilepas menggunakan teknik besi panas. Ada pula teknik kombinasi tenun dan batik, yang menghasilkan akulturasi budaya yang unik tanpa menghilangkan ciri khas Nusa Tenggara. Selain itu, terdapat teknik batik tulis dan colet, di mana perajin mengoleskan warna secara manual menggunakan kuas dan cat kain, memberikan variasi warna yang menarik pada batik sasambo.
Batik sasambo memiliki ciri khas tersendiri. Terdapat empat motif utama dalam batik sasambo, yaitu motif sasambo, mada sahe, kakando, dan uma lengge. Setiap etnis memiliki motif pengisi yang khas, serta warna batik khas NTB cenderung cerah dan berani, seperti merah, kuning, biru, dan hijau. Ragam corak dan motif batik sasambo juga terinspirasi dari flora dan fauna khas NTB, menciptakan keindahan yang memikat.
Dengan sejarah yang kaya dan keunikan dalam teknik dan motifnya, batik sasambo NTB telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kekayaan budaya Indonesia. Melalui upaya pemerintah dan komunitas seni, batik sasambo terus berkembang dan semakin dikenal di dalam dan luar negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H