Lihat ke Halaman Asli

Ulul Rosyad

Jangan hanya melihat dan menilainya, hampiri dan ikut prosesnya, Dan kau akan tau bagaimana Rasanya

Bunga Kanthil sebagai piranti tes keperawanan

Diperbarui: 24 Juni 2015   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13565549191722357801

[caption id="attachment_224059" align="aligncenter" width="320" caption="bunga kantil/cempaka putih (opera.geler111)"][/caption] Bunga yang satu ini memang mempunyai nilai lebih dari bunga-bunga yang lain, bukan karena harga, kelangkaan atau apa. Tapi lebih nilai filosisnya. Bunga kanthil atau cempaka putih mempunyai nilai tradisi yang erat bagi masyarakat Jawa, baik dalam tradisi perkawinan atau kematian. Dalam tradisi masyarakat jawa khususnya, setiap mengadakan pesta pernikahan selalu menggunakan bunga kanthil untuk menghias rambut. Ini diberikan kepada kedua pasangan pengantin, baik yang laki-laki maupun perempuan. Bunga kanthil atau cempaka putih yang memiliki nama latin michelia alba ini menurut mitos, dipercaya dapat mendeteksi keperawanan sang pengantin. Konon, jika sang pengantin wanita sudah tidak gadis lagi, maka bunga kanthil yang dikenakan tidak beraroma wangi dan bunga kanthil akan terbuka, tidak menguncup. Sebaliknya jika sang pengantin wanita masih perawan, bunga kanthil tetap menguncup dan menebar aroma mewangi. Bunga kanthil ini juga sering dikaitkan dengan makhluk halus! Ups.. Konon, bagi orang yang percaya hal mistis, bunga kanthil adalah bunga yang disenangi makhluk halus seperti jin dan sebagainya. Bahkan ada mitos yang lebih serem lagi, karena aroma bunga kanthil ini begitu khas dan sangat disukai kuntilanak. Seremnya, kuntilanak ini sering menjadikan pohon kanthil (cempaka putih) sebagi rumah tempat tinggalnya. Selain digunakan dalam proses upacara pengantin, juga sebagai jembatan untuk memanggil makhluk halus. Biasanya, bunga kanthil yang digunakan sebagai alat memanggil makhluk halus digabung dengan sesaji. Arti bunga kanthil dalam bahasa jawa adalah menggantung. Bunga kanthil mempunyai makna ritual yaitu kematil-kantil yang artinya selalu ingat dimanapun berada atau tetap mempunyai hubungan yang erat walaupun alamnya sudah berbeda. Filosofi inilah yang menjadikan kebanggaan bagi masyarakat Jawa. Dan salah satu bentuk apresiasinya adalah penghargaan dalam bentuk karya seni yang beragam seperti yang sering kita temui dalam ukiran, batik dan sebagainya. Bunga kantil ini dapat tumbuh sampai ketinggian 1600 dpl. Penyebaran tumbuhan ini dari Asia tropis sampai ke pulau-pulau di Pasifik. Pemanfaatan bunga kanthil ini umumnya dilakukan pada upacara perkawinan (hiasan sanggul dan keris) dan juga pada upacara kematian, termasuk tabur bunga atau nyekar. Bahkan secara medis, bunga, batang, daun kanthil (michelia alba) mengandung alkaloid mekelarbina dan liriodenina yang mempunyai khasiat sebagai ekspektoran dan deuretik. Karena kandungan yang dipunyainya, kanthil dipercaya dapat menjadi obat alternatif bagi berbagai penyakit sepeti bronkithis, batuk, demam, keputihan, radang, prostat, infeksi saluran kemih, dan sulit kencing. Sayangnya khasiat yang dipunyai oleh bunga cempaka putih ini belum tereksplorasi secara maksimal. Sehingga meski saat ini mulai ada yang berusaha membudidayakan tanaman ini tetapi pemanfaatannya lebih banyak untuk acara-acara spiritual dan tradisi. Menyimak mitos dan kandungan medis yang menyertai fauna identitas Jawa ini, kini tergantung masing-masing kita. apakah lebih mempercayai tanaman ini sebagi rumah kuntilanak atau justru meyadari khasiat medis sebagai obat alternatif yang amat berkhasiat. Suwun….

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline