Lihat ke Halaman Asli

Ulul Rosyad

Jangan hanya melihat dan menilainya, hampiri dan ikut prosesnya, Dan kau akan tau bagaimana Rasanya

Rumus Paling Sederhana Sehat Wal-Afiat dan Panjang Umur

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebagian besar orang beranggapan jika bisa mencapai umur hingga 90 tahun disebabkan oleg gen dan keberuntungan. Padahal, ada perilaku yang bisa membuat kita awet hidup hingga usia maksimal dan terus menerus dalam kondisi fisik yang prima.

Rumus dari awet muda dan panjang umur tersebut adalah meliputi tidak merokok, mengendalikan berat badan, mengontrol tekanan darah, olah raga secara teratur dan menghindari diabetes. Studi tersebut melaporkan bahwa kelima perilaku di atas sangat berkorelasi dengan pola hidup sehat hingga mencapai umur di atas 90 tahun.

Seorang dokter dari Amerika , DR. Laurel B. Yates yang melakukan yang melakukan studi tentang hal ini. Dokter yang mengabdikan diri di Bringham and Women’s Hospital ini mengatakan, seseorang dapat mengendalikan nasibnya, ia dapat meningkatkan kemungkinan untuk panjang umur, dan memiliki kesehatan dan fungsi tubuh yang baik di masa tua.

Studi tersebut mengamati lebih dari 2.300 pria sehat selama seperempat abad lebih. Saat di mulai 1981, usia rata-rata peserta studi adalah 72 tahun. Kakek-kakek uzur ini mengisi kuesioner mengenai perubahan kesehatan dan gaya hidup, dan para peneliti menguji fungsi mental dan fisik mereka. Pada akhir studi, 970 orang pria berhasil tetap hidup, berusia 90 tahun lebih.

Penyakit kronis yang diserita orang yang masih hidup hampir sama dengan orang yang meninggal sebelum mencapai usia 90 tahun. Tetapi setelah mengontrol variabel lain, para perokok memiliki resiko dua kali lipat meninggal sebelum usia mencapai 90 tahun dibandingkan dengan orang yang tidak merokok, penyandang diabetes mengalami peningkatan resiko meninggal hingga 86%, pria obesitas mengalami peningkatan resiko meninggal hingga 28%.

Dibandingkan pria yang tidak pernah berolah raga mengalami penurunan resiko meninggal hingga 20%-30%, tergantung seberapa sering dan keras mereka berolahraga.

Meskipun kelima perilaku tersebut memliki efek yang sangat signifikan, studi menunjukkan bahwa banyak faktor lain yang mempengaruhi panjang usia, termasuk level pendidikan dan derajat isolasi sosial. Namun faktor-faktor lain yang seperti ini tidak bisa diukur dalam studi ini.

Temuan lain yang diungkapkan dalam penelitian ini adalah bahwa beberapa orang yang hidup hingga usia lanjut mampu bertahan bukan karena mereka tidak menderita penyakit, tetapi karena mereka mampu hidup dengan baik walaupun menderita penyakit.

Studi terhadap 523 perempuan dan 216 laki-laki berusia 97 hingga 119 tahun menunjukkan bahwa sebagian besar orang yag hidup selama itu dan hidup mandiri dengan bantuan minimal atau tanpa bantuan orang lain sama sekali mampu bertahan meskipun menderita penyakit kronis jangka panjang. Dengan kata lain, mereka tidak menunda penyakit, tetapi menunda kecacatan yang disebebkan penyakit.

Kapan lagi kalau kita tidak memulai saat ini, kita akan benar-benar akan menghargai sehat manakala kita pernah sakit. Setidaknya hindarkan candu linting mulai dari sekarang. Semoga bermanfaat. Matur suwun. (disarikan dari sumber terpilih).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline