Lihat ke Halaman Asli

Ulul Rosyad

Jangan hanya melihat dan menilainya, hampiri dan ikut prosesnya, Dan kau akan tau bagaimana Rasanya

Secuil tentang Indera Keenam

Diperbarui: 8 Juni 2017   04:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam tulisan saya kali ini sedikit saya akan membahas tentang indera keenam atau dalam bahasa yang lebih populer disebut “the sixht sense”. Indera keenam atau dalam bahasa jawa disebut kawaskithan itu sendiri adalah kemampuan seseorang dalam menangkap sinyal-sinyal gaib atau sesuatu yang bakal terjadi. Yang dimaksud sinyal-sinyal gaib dalam hal ini, bisa berupa apa saja. Diantaranya, bisikan gaib, atau yang lazim disebut wangsit, mimpi dan penglihatan batiniah.

Hanya saja selama ini indera keenam sering diidentikkan dengan kemampuan untuk melihat makhluk halus. Padahal sebenarnya, fungsi dari indera keenam itu sendiri jauh dari sekedar melihat makhluk-makhluk halus tidak kasat mata.

Kemampuan melihat makhluk halus, sebenarnya merupakan bagian dari kemampuan indera keenam itu sendiri. Seperti intuisi, namun indera keenam jauh lebih tajam. Jika intuisi merupakan suatu hasil pengalaman, maka indera keenam tidak mengenal adanya pengalaman.

Sejatinya, indera keenam sendiri merupakan kemampuan terpendam dari hampir setiap manusia. Hanya saja, masing-masing seseorang tidak sama kepekaannya. Dan ini, sebenarnya bisa diasah ketajamannya dengan metode-metode tertentu. Selanjutnya, ketajaman indera keenam ini bisa didayagunakan sedemikian rupa sesuai dengan keinginan.

Suatu misal, seorang pebisnis, bisa memanfaatkan indera keenam untuk meraih keuntungan finansial. Dengan kepekaan indera keenam, dia bisa mengantisipasi berbagai kemungkinan yang tidak menguntungkan. Indera keenamnyalah yang menuntun apa-apa yang perlu dilakukan, agar bisnisnya selalu memetik keuntungan.

Baca Selengkapnya...


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline