Lihat ke Halaman Asli

Ulul Rosyad

Jangan hanya melihat dan menilainya, hampiri dan ikut prosesnya, Dan kau akan tau bagaimana Rasanya

Merekam Jejak 'Nostradamus'nya Wong Jowo

Diperbarui: 31 Desember 2016   01:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14058573601890679676

Setelah menikmati malam di Coban Rondo di Pujon, Malang destinasi selanjutnya adalah Petilasan Sri Aji Jayabaya di Pamenang, Pagu, Kediri, Jawa Timur. Setiap tahun di situs ini, apalagi saat peringatan Tahun Baru Hijriah atau peringatan Satu Suro, tempat ini selalu dipenuhi dengan banyak orang dari seluruh penjuru negeri, terutama para penganut Kejawen. Mereka biasanya mengadakan sebuah ritual tertentu untuk memperingati Sri Aji Jayabaya yang mereka percaya tidak mati tapi langsung moksa tiada jejak. Mati dengan menbawa jasadnya!

Tapi di luar 1 Sur , petilasan ini senyatanya juga ramai dengan banyak orang. Ada yang sekedar berkunjung atau berwisata sejarah, ada yang memang datang dengan niat untuk bertapa atau semedi, ada yang datang untuk tidur dan bermalam untuk mendapatkan wangsit, ada pula yang datang untuk mengadakan kenduri biasanya sebagai ungkapan syukur karena ada harapannya yang terkabul saat dia Ngalap Berkah di tempat ini. Lanjutkan membaca...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline