Lihat ke Halaman Asli

Penyebab Kelangkaan Minyak di Kota Besar

Diperbarui: 3 Oktober 2023   03:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Minyak goreng merupakan salah satu bahan pangan pokok yang masyarakat butuhkan sehari-hari dan kelangkaan komoditas tersebut akan berdampak pada tidak tercukupinya kebutuhan pangan dan industri masyarakat. Masalah sosial yang dihadapi masyarakat saat ini ialah terkait dengan kelangkaan dan naiknya harga minyak goreng hingga mencapai 100 % lebih dari harga sebelumnya. Masyarakat juga harus turut kooperatif dalam melaksanakan kebijakan pemerintah dan diharapkan dapat menakar kebutuhan masing-masing demi kepentingan bersama.

Kebutuhan masyarakat terkait dengan minyak goreng menjadi terhambat dan susah untuk didapatkan, sekalipun ada, harganya bisa naik berkali lipat dan tentunya akan memberikan dampak negatif pada masyarakat khususnya bagi mereka yang masuk dalam level menengah ke bawah. Harga minyak goreng yang awalnya stabil namun beberapa bulan terakhir ini menjadi melonjak meskipun Indonesia merupakan penghasil minyak sawit terbesar di dunia. Kelangkaan minyak goreng yang dimuat dalam sebuah pemberitaan, diharapkan pemerintah bisa memberikan solusi yang terbaik bagi masyarakat khususnya yang berada di kalangan menengah ke bawah.

Dalam penelitian yang dilakukan menemukan beberapa faktor yang menjadi penyebab kelangkaan minyak goreng seperti adanya, Kenaikan Harga Minyak Nabati Dunia, Rupanya kenaikan harga minyak goreng nabati tak hanya terjadi di Indonesia tetapi terjadi juga di seluruh dunia. Penerapan Kebijakan B30, Kebijakan ini mewajibkan para perusahaan bahan bakar minyak di Indonesia untuk mencampur bahan bakar minyak jenis solar sebanyak 70% dengan biodiesel sebanyak 30%. Terganggunya Arus Logistik, Selain dari angka produksi minyak nabati mentah yang anjlok, arus logistik yang berperan dalam distribusi minyak nabati mentah pun ikut macet. Terjadinya kelangkaan minyak goreng karena beberapa faktor mendorong pemerintah untuk memberlakukan kebijakan baru.

Beberapa kebijakan yang diambil pemerintah adalah program Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng oleh Kementerian Sosial, program Minyak Goreng Sawit. Curah dengan aplikasi sistem informasi minyak goreng curah oleh Kementerian Perindustrian, dan Program Minyak Goreng Curah Rakyat Kementerian Perdagangan. Program Minyak Goreng Sawit Curah dengan aplikasi sistem informasi minyak goreng curah oleh Kementerian Perindustrian, dan Program Minyak Goreng Curah Rakyat oleh Kementerian Perdagangan. Hasil analisis menggunakan metode Regulatory Impact Assessment menunjukkan bahwa program BLT berdampak langsung meningkatkan daya beli masyarakat dalam jangka pendek,

Selama situasi kelangkaan minyak goreng terjadi, masyarakat sebagai konsumen minyak goreng merubah perilakunya khususnya dalam kegiatan pencarian, pembelian, penggunaan dan aktifitas membuang minyak goreng setelah pemakaian produk minyak goreng. Kegiatan mencari dan membeli meningkat pada saat terjadi kelangkaan produk minyak goreng, sedangkan untuk kegiatan menggunakan dan membuang produk minyak goreng semakin menurun. Solusi yang ditawarkan yang pro rakyat yakni pemerintah melalui Dinas Perindustrian melakukan sidak keperusahaan, operasi pasar kepada masyarakat yang bekerjasama dengan perusahaan minyak goreng dan pasar murah yang dilakukan oleh pemerintah melalui Dinas Perdagangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline