Pandemi COVID- 19 adalah sebuah tragedi tidak terduga yang telah membawa berbagai perubahan mendalam dan membuat tantangan baru di berbagai aspek kehidupan, salah satunya di dunia pendidikan. Para mahasiswa harus bisa beradaptasi dengan pradigma baru belajar, dan transformasi ini akan menuntun mereka bergerak menuju era society5.0, sebuah konsep yang diperkenalkan oleh pemerintah Jepang yang mengarah pada masyarakat yang diintegrasikan dengan teknologi canggih.
Apa itu era society5.0? Era society5.0 adalah era dimana teknologi lebih berkembang di banding era sebelumnya yaitu era4.0 atau bisa disebut era Revolusi Industri, Diera ini manusia memulai ilmu pengetahuan base ultramodern yaitu Ai, Robot, Lot yang diciptakan untuk mempermudah manusia dalam bidang teknologi.
Beberapa permasalahan utama di era society5.0 ini adalah mengenai mereka dapat berkembang atau tumbang dalam menghadapi era dimana AI, Robot, Lot mulai digunakan, Hal ini menjadi tantangan bagi mahasiswa untuk bisa menyesuaikan diri di era ini. Karena teknologi di era5.0 ini memiliki potensi untuk menggantikan pekerjaan manusia dimasa yang akan datang, Hal ini dikhawatirkan bisa membuat motivasi belajar mahasiswa berkurang.
Era society5.0 juga ditandai oleh peningkatan pentingnya data. Mahasiswa harus mampu memahami dan menggunakan data dalam pengambilan keputusan. Dalam pembelajaran digital, mereka sering dihadapkan dengan berbagai jenis informasi. Oleh karena itu, Pengalaman literasi data menjadi penting, Dan ini adalah salah satu keterampilan yang dapat di asah selama pandemi.
Di era society5.0 ini memerlukan mahasiswa yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang teknologi dan bagaimana cara menggunakannya untuk mengatasi tantangan dunia nyata. Mencakup pengetahuan tentang pemrograman, analisa data, serta keterampilan lain seperti pemecahan masalah, berpikir kritis, dan kolaborasi.
Transformasi mahasiswa pasca pandemi menuju era society5.0 yang baru melibatkan berbagai perubahan dan adaptasi bagi mahasiswa. Beberapa aspek penting termasuk:
1. Pembelajaran Hybrid: Mahasiswa mungkin akan terus menghadapi kombinasi pembelajaran online dan offline, memanfaatkan teknologi untuk akses yang lebih fleksibel.
2. Keterampilan Digital: Kemampuan dalam teknologi dan media sosial akan semakin penting untuk berpartisipasi dalam masyarakat digital yang terhubung.
3. Resiliensi Mental: Mahasiswa perlu fokus pada kesejahteraan internal dan stres manajemen untuk menghadapi tantangan yang berkelanjutan.
4. Pendidikan Berkelanjutan: Belajar sepanjang hayat akan menjadi norma, dengan mahasiswa terus memperbarui keterampilan mereka seiring perubahan dalam lingkungan kerja.
5. Kewirausahaan: Mahasiswa diharapkan untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan dan kemampuan beradaptasi untuk menjadi aktor dalam ekonomi gig.