Salah satu kunci keberhasilan penerapan sebuah rancangan sistem informasi pada sebuah institusi layanan kesehatan seperti Rumah Sakit adalah adanya pemahaman mengenai proses pengembangan sebuah sistem informasi dari seluruh unit. Tentu diluar unit IT hanya dibutuhkan pemahaman globalnya saja. Dengan memahami proses diharapkan setiap bagian yang terlihat dalam proses akan memahami apa yang harus dilakukan.
Transformasi Budaya Kerja
Pengembangan sebuah sistem informasi yang mengotomatisasi sebuah proses membutuhkan sebuah transformasi budaya bagi yang menjalankannya. Keterlibatan tiap - tiap unit dalam proses pengembangan sistem informasi adalah salah satu upaya untuk melakukan sebuah transformasi budaya secara bertahap. Hal ini merupakan perwujudan optimalisasi pemanfaatan kemajuan di bidang teknologi informasi.
Proses pengolahan data maupun transaksi yang sebelumnya dilakukan secara manual semakin berkembang menjadi otomatisasi dan tersentralisasi. Pada budaya lama sebelum dilakukan pengembangan sistem informasi, dapat terjadi situasi di mana kesalahan data pada sebuah proses tidak mempengaruhi proses yang lain. Keadaan tersebut merupakan salah satu akibat dari tidak adanya integrasi tiap - tiap proses menjadi sebuah sistem informasi.
Di sini terlihat salah satu perbedaan setelah dilakukan pengembangan sistem informasi berbasis teknologi informasi. Sebagai contoh bila terjadi kesalahan pemasukan data pada sebuah proses bukan saja mempengaruhi proses tersebut tapi juga proses-proses yang lain karena seluruh proses telah terintegrasi dalam sebuah sistem informasi.
Proses otomatisasi membutuhkan minimalisasi atau tidak adanya sama sekalihuman error dalam pemasukan data. Minimalisasi human error juga dapat terbantu oleh perancangan aplikasi Sistem Informasi yang user friendly dan mekanisme verifikasi yang bertingkat sebelum data terintegrasi dalam sistem informasi.
Siklus Pengembangan Sistem Informasi
Dalam pengembangan sebuah sistem informasi terdapat sebuah metodologi standard yang telah di gunakan puluhan tahun dan tetap menjadi standard bagi unit IT, Konsultan dan pengembang Aplikasi Sistem Informasi. Karena merupakan sebuah siklus maka metodologi tersebut dinamakan "System Development Life Cycle Model".
Walaupun teknologi perangkat lunak untuk mengembangkan aplikasi sebuah sistem informasi telah berkembang sangat pesat tetapi metodologi pengembangan sistem masih mengikuti standard yang telah teruji dan digunakan puluhan tahun.
Metodologi pengembangan System Development Life Cycle Model (SDLC Model)didasarkan pada beberapa aktifitas berikut :
1. System/Information Engineering and Modeling