Lihat ke Halaman Asli

Keberkahan di Waktu Sahur, Akankah Kita Abaikan?

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Alhamdulillah, washshalaatu wassalaam ‘ala nabiyyihi almukhtar.

Kaum muslimin telah menikmati sahur perdana dini hari tadi dengan taufik dari Alla azza wajalla. Sebuah momen atau potongan waktu yang Allah spesialkan untuk menikmati makanan agar kaum muslimin siap menghadapi puasa setelah matahari terbit di hari itu.

Ada lagi yang spesial di waktu sahur yaitu sebuah episode penuh tunduk dan penyesalan yang diperagakan oleh penduduk surga dahulunya ketika masih di dunia, negeri penuh coba dan uji. Allah menggambarkan potongan episode kehidupan penduduk surga ini dalam sebuah nash:

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air”

آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ

“Sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik”

كَانُوا قَلِيلا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ

“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam”

وَبِالأسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

“‪#‎Dan‬ di waktu sahur (akhir-akhir malam) mereka beristighfar/memohon ampun (kepada Allah).”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline